RSUD Raja Ahmad Thabib Edukasi Pasien Penderita Osteoarthritis

RSUD Raja Ahmad Thabib
RSUD Raja Ahmad Thabib memberikan edukasi kepada pasien Osteoarthritis. (Foto: Ardiansyah Putra)

TANJUNGPINANG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Thabib memberikan edukasi kepada pasien penderita Osteoarthritis lutut atau pengapuran pada sendi lutut, Rabu 21 Februari 2024.

Kegiatan edukasi itu rutin dilaksanakan setiap bulan. Acara edukasi kali ini sebagai salah satu rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun ke-12 RSUD Raja Ahmad Tabib pada tanggal 29 Februari 2024.

RSUD Raja Ahmad Thabib
RSUD Raja Ahmad Thabib memberikan edukasi kepada pasien Osteoarthritis. (Foto: Ardiansyah Putra)

dr. M. Riyad Filza. Sp. OT, dokter spesialis Orthopedi dan Traumatologi mengatakan, penyakit ini merupakan penyakit gangguan yang terjadi pada sendi. “Penyakit ini menyerang sendi, tapi paling banyak menyerang pada sendi lutut,” kata dia.

Ia menambahkan, penyakit tersebut bisa menyerang segala umur. Namun, lebih didominasi pada usia 50 tahun ke atas.

“Kalau sudah lanjut atau sudah kronis biasanya di umur 50 tahun ke atas. Jika sudah parah nanti kita akan rontgen dan akan kita lakukan tindakan seperti pemberian obat ataupun operasi penggantian sendi,” jelasnya.

RSUD Raja Ahmad Thabib
RSUD Raja Ahmad Thabib memberikan edukasi kepada pasien Osteoarthritis. (Foto: Ardiansyah Putra)

Ia menyebut, masyarakat tidak perlu khawatir dengan penyakit tersebut karena bisa disembuhkan dengan pola hidup dan fisioterapi yang dianjurkan.

Baca juga: Tingkatkan Pelayanan, RSUD Raja Ahmad Tabib Butuh SDM dan Alat Memadai

Sementara itu, Sugiarti (57 tahun) salah satu pasien RSUD Raja Ahmad Thabib mengaku sudah enam tahun terakhir merasakan nyeri pada sendi di lutut sebelah kiri. Awalnya, dia tidak mengetahui hal tersebut dan menganggap bahwa itu karena kelelahan.

“Jadi setelah mendapat informasi, saya tahu kalau ini penyakit sendi,” ujarnya.

RSUD Raja Ahmad Thabib
RSUD Raja Ahmad Thabib memberikan edukasi kepada pasien Osteoarthritis. (Foto: Ardiansyah Putra)

Menurutnya, dengan adanya edukasi seperti saat ini banyak pasien yang berusia lanjut sepertinya mengetahui penyebab dan cara penyembuhannya.

“Alhamdulillah saya tahu gimana cara penyembuhannya dan penyebabnya. Ini saya baru enam kali suntik. Mudah-mudahan kegiatan ini terus ada dan banyak masyarakat yang mendapatkan edukasi soal penyakit,” pungkasnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News