Rudi Andalkan Pariwisata Jika Investasi di Batam Terdampak Resesi

Nagoya Thamrin Batam
Pengujung ramai-ramai penuhi kawasan Nagoya Thamrin di Batam untuk berswafoto. (Foto:Muhamad Ishlahuddin/Ulasan.co)

BATAM – Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menyiapkan langkah-langkah antisipasi jika resesi global tahun 2023 terjadi dan berdampak pada iklim investasi di Batam.

Kepala BP Batam, M Rudi mengatakan, pihaknya akan menghidupkan sektor pariwisata sebagai langkah antisipasi. Jika resesi global 2023 benar-benar berdampak terhadap industri di Batam.

“Kalau industri ada masalah, pariwisata kita hidupkan. Kalau orderan berkurang, pekerja akan nganggur, wisata jadi jawabannya. Makanya bangun bandara, bangun jalan itu tujuannya,” ujar Rudi, saat ditemui usai upacara hari Bhakti BP Batam ke-51, Rabu (26/10).

Menurutnya, Indonesia termasuk salah satu negara yang tidak terkena resesi global 2023 mendatang. “Kita bersyukur Indonesia tidak termasuk negara yang mengalami resesi global. Ini takdir Tuhan kepada kita,” kata dia.

Rudi menambahkan, Presiden Jokowi telah memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk menggunakan seluruh uang-uang yang ada agar masyarakat dapat merasakan.

“Bukan dihibahkan tapi berbentuk kegiatan. Jadi uang BP Batam dan Pemko sudah kami gunakan, dan kami buktikan sebenarnya,” kata dia.

Baca juga: Pemko Batam Optimis Hadapi Ancaman Resesi 2023

Ia mengumpamakan, salah satunya ketika pemerintah membangun jalan, yang dampaknya bisa dinikmati langsung oleh masyarakat.

“Jangan lihat output jalannya, tapi uang yang dikucurkan bisa dinikmati oleh rakyat. Rakyat bisa dapat duit dan inflasi terjaga. Makanya Batam pertumbuhan ekonominya mantap sekitar 4.75 persen,” kata dia.

Sementara itu, terkait investor yang akan masuk ke Batam 2023 mendatang menurutnya masih butuh waktu.

“Namanya orang berinvestasi butuh waktu. Kalau hari ini dia datang, tidak mungkin hari ini langsung terealisasai,” kata dia.

Namun, ia meyakini 2023 mendatang akan tetap ada investor yang akan masuk ke Kota Batam.

“Kalau dibilang takada investasi, tidak mungkin. Karena Batam dibangun sebagai daerah khusus investasi,” tutupnya.

Baca juga: Ekonom Faisal Basri: Indonesia Aman dari Ancaman Resesi