Rudi-Rafiq Akan Kembalikan Kemasyhuran Tanjungpinang dan Penyengat

Rudi-Rafiq
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri nomor urut 02, H Muhammad Rudi dan Aunur Rafiq (Rudi-Rafiq). (Foto: Dok Rudi-Rafiq)

BATAM – Calon Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Muhammad Rudi (HMR), memiliki program prioritas menjadikan Dompak, Kota Tanjungpinang sebagai pusat pemerintahan dan pusat budaya negeri yang gemilang.

Hal itu akan mempercantik Kota Tanjungpinang agar layak menjadi ibu kota provinsi, jika nanti dipercaya memimpin Kepri ke depan.

“Pelabuhan akan kita bangun, jalan- jalan akan kita tinjau ulang, dan akan kita tata kotanya agar cantik,” kata HMR.

Sebagai prioritas, bukan berarti akan melupakan daerah lain. “Niat saya dan Pak Rafiq ingin membangun seluruh kabupaten/kota secara merata. Ini bertujuan agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi di beberapa daerah,” ujarnya.

Bukan tanpa alasan, pria kelahiran Kota Tanjungpinang 61 tahun silam tersebut meyakini jika infrastruktur menjadi faktor penting dalam peningkatan aksesibilitas suatu daerah.

Sehingga kesiapan pengembangan Kepri sebagai salah satu destinasi wisata unggulan bisa lebih maksimal.

“Tata kelola daerahnya harus lebih baik sehingga ekonomi bisa bangkit. Seperti yang selalu saya sampaikan, pembangunan itu harus tetap sasaran. Jangan kita membangun sesuatu tanpa mengkaji lebuh dulu tujuannya,” terangnya.

Prioritas lainnya di Tanjungpinang adalah membangun pesantren modern di Pulau Penyengat. Di pulau ini ada dua makam pahlawan nasional yakni Raja Ali Haji dan Raja Haji Fisabilillah.

“Di Penyengat ini nanti niat kami akan bangun pesantren moderen agar wisata islami menjadi ciri khas sendiri Pulau Penyengat,” jelasnya.

Tanjungpinang adalah Kota Pahlawan bagai sebuah epos, tentang perjuangan anak manusia membela marwahnya. Ini adalah negeri para pejuang, negeri para pahlawan.

Kota tua ini menjadi saksi patriotisme Raja Haji yang Dipertuan Muda Riau IV (termasyhur dengan gelar Raja Haji Syahid Fisabilillah/Marham Teluk Ketapang) saat menahan serbuan armada Belanda, antara tahun 1782-1784.

Kala itu berbulan-bulan sudah Belanda mengepung kawasan ini. Raja Haji Fisabilillah, melawan! Hingga pada 6 Januari 1784 kapal induk armada Belanda, Malakka’s Welvaren, ia tenggelamkan di Teluk Keriting yang membuat mereka mundur ke Melaka. Aksi patriotisme ini selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Tanjungpinang.

Baca juga: Warga Sei Beduk Akui Kepemimpinan  Rudi-Rafiq, Saatnya Kepri Punya Pemimpin Bermutu

Kini setelah ratusan tahun berlalu, perjuangan menegakkan marwah Tanjungpinang sebagai ibu kota Provinsi Kepulauan Riau, digelorakan oleh H Muhammad Rudi (HMR), jika ia terpilih sebagai Gubernur Kepri nanti. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News