Rumah Pusaka Keluarga Isdianto Disulap jadi Rumah Tahfiz Quran

Budiharso adik kandung Isdianto mewakili keluarga mewakafkan lahan (kiri) Hasyim Sadim dan Suhadi Muslim saksi sempadan lahan dan Nurhanafi sekretaris yayasan perima wakaf. (Foto: Huzrin Hood)

Tanjungpinang – Rumah pusaka milik keluarga mantan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto yang berada di Desa Sungai Ungar, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, akan disulap menjadi rumah tahfidz quran (RTQ). Rumah itu merupakan wakaf dari almarhum Subakir, ayah kandung Isdianto.

“Alhamdulilah, rumah wakaf keluarga almarhum Subakir menjadi Rumah Tahfiz Quran An Nur namanya di Sungai Ungar,” kata Pendiri sekaligus Pembina Rumah Tahfiz Quran An Nur, Huzrin Hood saat dihubungi Ulasan.co, Rabu (23/6).

Huzrin mengatakan, rumah wakaf itu nantinya akan dijadikan kompleks tahfiz quran yang dilengkapi dengan musala, perpustakaan dan rumah santri. Namun, saat ini rumah wakaf itu dengan luas area sekitar 800 meter persegi belum bisa digunakan lantaran butuh renovasi.

“Tahun ini sudah mulai penerimaan santri. Kami memakai rumah tetangga untuk rumah awal, tetapi nampaknya tak muat, makanya kami akan segera renovasi rumah itu,” ungkapnya.

“Tahun depan, kami mendapatkan bantuan dari Pemkab Karimun untuk rumah santri, Insya Allah,” tambahnya.

Ketua Yayasan Badan Penyelaras Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR) itu juga menyebutkan, saat ini setidaknya ada sekitar 37 santriwan yang sudah bergabung di RTQ An Nur Sungai Ungar.

“Sekarang sudah ada 7 orang mukmin, yang tak pulang siang dan malam, dan 30 orang kampung disitu (Sungai Ungar). Tapi, kami usahakan tidak ada yang pulang supaya lebih konsentrasi,” ujarnya.

Santri yang sudah terdaftar di RTQ An Nur itu akan dibimbing oleh beberapa pengajar yang berpengalaman. “Nanti kami juga akan menambah tim pegajarnya lebih banyak lagi,” katanya.

Tak hanya itu, Huzrin mengaku punya rencana untuk memperluas area RTQ An Nur tersebut. Pihaknya saat ini tengah melakukan negosiasi untuk membeli dua unit rumah lainnya yang berada di sekitar lokasi tersebut.

“Kami lagi lobi-lobi rumah pak Hasim dan pak Abu untuk rumah santri wanita, sekarang kan baru pria,” tuturnya.

Lebih lanjut kata Huzrin, pihaknya mendirikan RTQ An Nur itu dengan tujuan untuk mencetak generasi penghafal Alquran. Sebab, saat ini Kepri membutuhkan generasi muda yang beriman dan bertakwa untuk meneruskan pembangunan di negeri Segantang Lada ini.

“Kita ingin mencetak mereka menjadi generasi yang beriman dan bertakwa. Insya Allah mereka akan menjadi imam, RT/RW, jadi lurah, kepala desa yang amanah,” pungkasnya. (*)

Pewarta: Albet
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab