Rumput Laut Jadi Menu Santapan Sehat untuk Keluarga

Pihak BPBL Kota Batam menunjukkan rumput laut 'Green Caviar' yang sehat untuk dikonsumsi rumah tangga. (Foto:Muhammad Ishlahuddin/Ulasan.co)

BATAM – Rumput laut yang ada di Kepulauan Riau kini bisa menjadi menu santapan rumah tangga, yang sama sehatnya seperti sayuran biasa pada umumnya.

Balai Perikanan dan Budaya Laut (BPBL) Kota Batam menawarkan rumput laut yang dapat dikonsumsi sebagai pengganti sayuran untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga.

Hal itu ditegaskan Kepala BPBL Batam, Ikhsan Kamil yang mengatakan, rumput laut tumbuhan yang kerap kali dijumpai di pesisir pantai Kepri memiliki khasiat yang sama dengan sayuran yang biasa.

Tumbuhan yang memiliki julukan anggur laut, atau biasa dikenal dengan istilah ‘Green Caviar’ tersebut mudah ditemukan di perairan Kepri tidak hanya di Pulau Bintan melainkan pesisir pantai Batam.

Kini tumbuhan tersebut, sudah dikelola beberapa masyarakat nelayan untuk konsumsi rumahan atau bisnis home industri.

“Sayuran laut (anggur laut) ini bisa dijadikan solusi, untuk pengganti sayuran rumahan. Apalagi dibuat urap sangat enak,” kata Ikhsan, Selasa (2/8).

Menurutnya, di daerah Pulau Jawa seperti Jepara tumbuhan ini sangat berkembang pesat. Bahkan, sudah banyak menjadi menu andalan restoran makanan laut di kebanyakan kota-kota maju tersebut.

Baca juga: Siput Gonggong di Kepri Terancam Punah

“Kalau itu dikembangkan bisa untuk di konsumsi apalagi diolah dalam waktu 45 hari, kembang biakannya mampu tiga kalilipat. Kalau dijual di pasar-pasar bisa diburu pembeli, apalagi di pasar sangat jarang ada pedagang yang menjual tumbuhan ini,”ujarnya.

Ia menceritakan sangat mudah mengelola tumbuhan ini, cukup mencucinya bersih-bersih menggunakan air tawar dan hangat bisa dikonsumsi.

“Olahannya cukup dicuci air tawar tambah air hangat sudah bisa di konsumsi, seperti lalapan,” tambahnya.

Ia mengatakan, ingin mengubah pola pikir masyarakat Batam soal sayuran. Tak hanya berasal dari darat namun juga bisa di dapat di laut.

“Saat ini kita sosialisasikan terus untuk merubah mindset. Itu kami dorong,” tutupnya.

Baca juga: Cangkang Gonggong Jadi Souvenir dan Bernilai Ekonomis