Rupiah Kembali Perkasa Ditutup ke Level Rp15.495 per Dolar AS

Ilustrasi nilia tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus melemah. (Foto:istimewa)

JAKARTA – Nilai tukar rupiah kembali perkasa ke level Rp15.495 per Dolar AS, Jumat (11/11) sore. Rupiah menguat 198 poin, atau 1,26 persen dari perdagangan sebelumnya.

Pada pembukaan perdagangan tadi pagi, rupiah juga bangkit 136 poin, atau 0,87 persen di level Rp15.557 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.493 per dolar AS.

Kemudian, mata uang di kawasan Asia masih kompak berada di zona hijau. Tercatat Yen Jepang menguat 0,02 persen, baht Thailand menguat 0,78 persen, peso Filipina menguat 1,58 persen, won Korea Selatan menguat 4,27 persen, dan yuan China menguat 1,13 persen.

Sementara, mata uang Dolar Singapura menguat 0,36 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,04 persen pada penutupan perdagangan sore ini.

Sedangkan mata uang utama negara maju juga berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,51 persen, poundsterling Inggris menguat 0,26 persen, dan franc Swiss menguat 0,18 persen.

Lalu, dolar Australia juga ditutup menguat 0,77 persen, dan mata uang dolar Kanada menguat 0,23 persen.

Analis DCFX, Lukman Leong mengatakan, penguatan rupiah yang tajam ditopang oleh penurunan imbal hasil obligasi AS. Setelah inflasinya turun ke level 7,7 persen pada Oktober 2022.

“Rupiah menguat hari ini oleh dolar AS yang melanjutkan pelemahan dan imbal hasil obligasi AS yang turun tajam setelah data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan,” ujar Lukman dikutip dari cnnindonesia.

Menurut Lukman, inflasi AS yang turun membuat banyak perkiraan bahwa The Fed akan mengakhiri kebijakan suku bunga tinggi, dan membantu penguatan rupiah dan mata uang lainnya.

“Kondisi ini meningkat ekspektasi apabila The Fed sudah tidak akan agresif dalam kebijakan suku bunga ke depannya,” jelasnya.