JAKARTA – Produsen pesawat tempur asal Swedia SAAB Gripen merasa terkejut dan kecewa, lantaran Kanada membeli jet tempur F-35 Lightning II dari Amerika Serikat (AS).
Kanada akan merogoh kocek senilai 5,14 miliar USD untuk mendapatkan 16 unit jet tempur F-35 Lightning II bikinan Lokcheed Martin, AS.
Dewan Perbendaharaan Kanada, telah memberikan lampu hijau kepada Departemen Pertahanan Nasional untuk membelanjakan anggaran 5,14 miliar USD.
Namun di sisi lain, keputusan lampu hijau Kanada terkait pendanaan membeli F-35 Lightning II membuat SAAB terkejut, seperti diberitakan CTV 20 Desember 2022.
Sebab, pihak SAAB merasa apa yang ditawarkan untuk pengadaan jet tempur telah memenuhi persyaratan bagi Kanada.
SAAB adalah perusahaan pembuatan pesawat tempur multiperan supersonik JAS-39 Gripen dari Swedia. Pesawat ini dijual oleh perusahaan Gripen International, sebuah kerja sama antara SAAB dan BAE Systems.
Pesawat tempur JAS-39 Gripen sudah dipakai oleh angkatan udara Swedia, Ceko dan Hungaria serta sudah dipesan oleh Afrika Selatan dan Thailand.
“Mengingat SAAB tetap memenuhi syarat untuk dipilih dalam proses pengadaan formal, kami terkejut dengan laporan media hari ini,” kata Juru Bicara SAAB Kanada, Sierra Fullerton.
Baca juga: Jet Tempur F-16 Block 70 dan JAS-39 Gripen E Tersingkir, Kolombia Pilih Rafale
Kemudian SAAB juga berkomitmen pada penawaran kepada pemerintah Kanada, dari 19 miliar dolar AS yang dianggarkan untuk 88 pesawat penuh yang telah diminta.
Namun, Kanada memilih mengakuisisi 16 unit F-35 Lightning II. Sontak kabar itu mengejutkan, dan SAAB pun merasa kecewa dengan pengumuman itu.
Selanjutnya, Pemerintah Federal Kanada mengatakan, telah berencana untuk membeli bertahap 88 unit jet tempur siluman F-35 baru untuk menggantikan CF-18 Hornet antara tahun 2026 dan 2032.
F-35 dijadwalkan untuk menggantikan armada tua CF-18 Hornet, versi khusus dari McDonnel Douglas F/A-18 yang telah melayani dengan AU Kanada (Royal Canadian Air Force/RCAF) sejak 1980-an.
Kanada sendiri juga merupakan salah satu anggota program Joint Strike Fighter dan banyak berinvestasi dalam pengembangan F-35.
Baca juga: Jet Tempur Rafale Semakin Melejit, Arab Saudi Order 200 Unit