Sah, Mulai Besok Grab Resmi Beroperasi di Bandara Hang Nadim

Grab Bandara Hang Nadim Batam
Proses PKS antara Grab dan PT BIB untuk transportasi online di Badara Hang Nadim Batam. (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

BATAMGrab, salah satu layanan transportasi berbasis aplikasi atau online mulai besok resmi beroperasi di Bandar Udara (Bandara) Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Jumat (07/07).

Hal tersebut diketahui usai penandatanganan kerja sama (PKS) antara PT Bandara Internasional Batam (BIB) dengan Grab Indonesia.

“Sesuai dengan usaha kita bersama, menghadirkan kebutuhan pelanggan. Khususnya terkait transportasi darat di Bandara Hang Nadim Batam,” kata Direktur Utama PT BIB, Pikri Ilham Kurniansyah.

Menurutnya, bagaimana pun saat ini kebutuhan pelanggan sangat luas terhadap transpotasi darat, khususnya di Bandara Hang Nadim Batam. Mulai dari taksi premium services, medium services, hingg low cost atau murah.

“Kalau selama ini bandara Hang Nadim adanya hanya Damri, taksi konvensional, tapi ternyata ada sebagian masyarakat membutuhkan taksi online. Sehingga kita jawab kebutuhan itu,” kata dia.

Pikri mengatakan, terlaksananya penandatangana kerja sama ini tak lepas berkat kolaborasi dengan taksi konvensional, baik Kopkar (Koperasi Karyawan) atau Persatuan Taksi Konvensional Batam dan khususnya Hang Nadim.

“Di mana ada setidaknya 60 taksi konvensional yang bertransformasi menjadi taksi online. Kolaborasi ini berkat dukungan semua pihak, baik pemerintah Provinsi [Kepri] maupun Kota [Batam],” kata dia.

Ia juga mengatakan, PKS ini bagian dari penyelesaian target dua minggu yang diberikan oleh Polresta Barelang saat mediasi beberapa waktu lalu, untuk membangun kolaborasi antara konvensional dan online.

“Sehingga harmonisasi keduanya di Batam ini, muncul, timbul, berkembang, dan tumbuh ke depan menjadi satu kesatuan penyedia layanan transpotasi bagi masyarakat,” kata dia.

90 Unit Grab Siap Melayani

Pikri mengatakan, akan ada 90 unit Grab melayani penumpang di Bandara Hang Nadim Batam. Di mana, 60 berasal dari taksi konvensional bandara yang bertranformasi menjadi taksi online dan 30 pengemudi yang berasal dari Grab, berpelat hitam.

“Tentu pelanggan akan mengunakan Grab yang terdaftar khusus sebagai Grab bandara. Tidak semua Grab bisa masuk, hanya yang terdaftar di bandara saja. Mereka inilah yang bisa mengambil penumpang di bandara dengan fasilitas, dan sistem dari Grab Air Port. Mereka stay di sini [bandara],” kata dia.

Untuk tarif Grab sendiri akan mengacu pada Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 118 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus, sesuai dengan tarif batas atas dan bawah.

“Kalau konvensional tarif akan tetap mengacu pada Perwako nomor 387 Tahun 2022,” kata dia.

Pikri menambahkan, masih terdapat 200 lebih taksi konvensional yang belum bertransformasi ke taksi online. Grab sangat membuka diri untuk siapa pun taksi konvensional mau bergabung menjadi taksi online. “Jadi masyarakat bisa memilih. Mau naik taksi online atau konvensional,” kata dia.

Ia berharap ke depan, aplikasi lain seperti GoJek, Maxim juga ikut bergabung melayani penumpang dalam hal transportasi di Badara Hang Nadim. “Sudah undang semua, tapi baru Grab yang komitmen,” kata dia.

Sementara itu, Director of Government Affairs and Strategic Collaborations Grab, Uun Ainurrofiq mengatakan, pihaknya akan menggunakan sistem blok area untuk Grab Bandara. Sehingga nantinya, hanya masyakat hanya akan menggunakan khusus yang telah disediakan di Bandara.

“Bloking area melalui back hand, aplikasi tetap sama untuk pengemudi maupun pengguna. Sangat mudah,” kata dia.

Bagi Grab yang beroperasi di bandara, hanya akan fokus pada pelayanan di bandara. “di luar banyak mitra kita dengan jangkauan lebih luas,” kata dia.

Taksi Konvensional Sambut Baik Grab

Manajer Operasional Taksi Bandara, Rusmini Simorangkir, mengatakan, pihaknya menyambut baik, kehadiran Grab di Bandara Hang Nadim Batam. “Final diskusi semalam, satu yang diinginkan tak ada lagi berantam,” kata dia.

Baca juga: Dishub Kepri Dukung Taksi Online Masuk Bandara Hang Nadim

Namun, sesuai dengan permintaan mereka, Grab yang beroprasi di Bandara harus bertransformasi menjadi pelat kuning atau angkutan umum.

“Intinya mereka siap kuning, sebab kami siap beraplikasi. Syarat jangan biarkan mereka pelat hitam. Kita sama-sama menyambut kedatangan Grab dan menunggu enam bulan ke depan jadi kuning,” kata dia. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News