Sakit Hati Berujung Perampokan dan Pembunuhan

Sakit Hati Berujung Perampokan dan Pembunuhan
Kedua pelaku saat diamankan di Mapolda Kepri (Foto: Alamudin)

Tanjungpinang – Zulkipli (27) dan Ariansah (45), pelaku perampokan dan pembunuhan Zainuddin (45), pengusahan besi tua Tanjungpinang, Kepulauan Riau telah diamankan pihak kepolisian.

Keduanya kini mendekam di sel tahanan Polres Tanjungpinang guna pemeriksaan lebih lanjut setelah menghabisi nyawa Zainuddin.

Setelah menghabisi nyawa Zainuddin keduanya kabur ke Riau. Namun, pelariannya terhenti setelah petugas kepolisian mengejarnya sampai ke Riau.

Kedua pelaku ditangkap Tim Gabungan Polda Kepri dan Polres Tanjungpinang di Kabupaten Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu, Provinsi Riau, pada Kamis (23/09).

Kasus pembunuhan ini sempat menghebohkan warga Kepri, khususnya Tanjungpinang. Sebab, setelah korban dilaporkan hilang 8 Sepetember 2021 lalu, setelah meninggalkan rumah pada 5 September. Korban tak kunjung ditemukan sampai pada Minggu, 26 September.

Jasad korban ditemukan pihak kepolisian di tengah hutan daerah Ekang Anculai, Kilometer 58, Kabupaten Bintan. Sementara mobil Toyota Avanza warna putih milik korban ditemukan dalam kondisi ringsek tenggelam di Danau Biru, Kawal, Kecamatan Bintan, Kamis, 23 September.

Pelaku Sakit Hati

Zulkipli, otak pelaku pembunuhan dan perampokan Zainuddin mengakui perbuatannya didasari karena sakit hati.

Zulkipli mengaku sebelum merencanakan perampokan dan pembunuhan itu, korban selalu mendesak untuk menceraikan istrinya. Sebab, hubungan pelaku dengan istrinya belakangan ini kurang harmonis.

“Berapa kali dia (korban) ajak saya minum (alkohol) di Bintan Plaza, dia minta saya menceraikan istri saya dengan alasan saya tidak mampu membahagiakan istri,” kata Zulkipli di Mapolda Kepri, Batam, Rabu (29/09).

Zulkipli mengatakan, perkataan korban untuk menceraikan istrinya selalu disampaikan saat minum alkohol.

“Tiga kali dia ngajak minum dan tiga kali itu juga disampaikan agar saya menceriakan istri dengan alasan saya tidak membahagiakan istri,” ujarnya.

BACA JUGA: (POPULER SEPEKAN) Pembunuhan Pengusaha Besi Tua, Pelangsir Premium hingga Wisata Kampong Teripang

Dengan ucapan korban itu, Zulkipli mengaku kesal. Zulkipli semakin kesal saat meminjam uang kepada korban, tetapi tidak diberikan.

“Padahal saya meminta uang tersebut untuk pekerjaan yang diberikan dia (korban), untuk mengangkat besi yang tidak bisa dilakukan dengan tangan harus dengan alat berat,” ujarnya.

Akibat kekesalan sudah memuncak, Zulkipli akhirnya mendatangi Ariansah untuk merencanakan perampokan dan menghabisi pelaku. Di mana Zulkipli mengetahui kalau korban baru saja mendapatkan uang sebesar Rp 200 juta.

“Kami diskusi, kalau hanya rampok pasti bocor sehingga ia (korban) harus dihabisi, dan saya bilang terserah saja,” ujarnya.

Dihabisi di Dalam Mobil

Setelah rencana kedua pelaku matang, mereka mengajak korban keluar untuk melihat mobil yang akan dibeli.

Kedua pelaku menghabisi korban di atas mobil Toyota Avanza di Kilometer 9, Tanjungpinang. Setelah korban tak bernyawa, kemudian menguburnya di hutan kawasan Ekang Anculai, Kabupaten Bintan. Kemudian, mobil Toyota Avanza ditenggelamkan di Danau Biru, Kawal, Kecamatan Gunung Kijang.

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt menjelaskan kedua pelaku melakukan perencanaan pembunuhan pengusaha besi tua menggunakan seutas tali.

“Setelah rencana mereka matang, para pelaku ke rumah korban diajak ke kilometer 20 Tanjungpinang,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *