Salah Isi Minyak, Pihak SPBU 20 Bintan Ganti Rugi Motor dan Mobil

SPBU KM 20 Kijang sepu dari pembeli dampak dari salah isi minyak Solar kedalam tangki pendam Pertalite berada di Jalan Nusantara KM 20 Kijang, Bintan, Kepri. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

BINTAN – Kesalahan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar kedalam tangki pendam jenis Pertalite berdampak pada puluhan sepeda motor dan mobil mengalami mogok hingga rusak.

Peristiwa kesalahan pengisian BBM terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PT Sinar Mustika Bintan berada di Jalan Nusantara, Kilometer (KM) 19, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).

Pengawas SPBU PT Sinar Mustika Bintan, Feri Harijanto menjelaskan, kejadian kesalahan pengisian BBM Solar kedalam tangki pendam Pertalite sekitar pukul 09.25WIB Senin 6 Oktober 2025.

Pada saat itu, petugas sedang mengisi BBM Solar kedalam tangki pendam. Entah kenapa, petugas salah meletakkan selang pengisian BBM Solar ke tangki pendam Pertalite.

Tidak lama kemudian, petugas tersebut sadar ada kesalahan pengisian BBM Solar kedalam tangki pendam.

Selain petugas Pertamina, operator SPBU juga mengetahui ada kesalahan disaat BBM keluar dari selang kedalam tangki motor seperti berbusa.

“Untung saja cepat ketahuan. Langsung kami hentikan penjualan minyak Pertalite. Adalah sekitar setengah jam. Sekitar 500-600 liter Solar masuk kedalam tangki pendam Pertalite,” kata Feri Harijanto saat dijumpai di SPBU 20 Kijang, Selasa 7 Oktober 2025.

Ia menilai ada kelalaian dari petugas pengisian BBM Solar ke dalam tangki pendam Pertalite.

“Memang sudah dua kali terjadi dengan sekarang. Bukan kami sengaja,” ucap dia.

Meski seperti itu, pihaknya tetap bertanggungjawab atas peristiwa kelalaian saat pengisian BBM Solar kedalam tangki pendam Pertalite.

Tanggungjawab yang diberikan kepada masyarakat melalui ganti rugi yang dirasakan pemilik kendaraan roda dua maupun roda empat, yaitu mobil. Baik itu ganti rugi saat beli minyak Pertalite dan kerusakan kendaraan jika terjadi.

Sampai saat ini, sudah sekitar 20 pemilik motor dan 2 pemilik mobil yang datang ke SPBU untuk minta ganti rugi atas peristiwa kesalahan pengisian BBM Solar kedalam tangki pendam Pertalite.

Pemilik motor yang minta ganti rugi membawa kwitansi perbaikan dari bengkel. Ini salah satu bukti bahwa pemilik motor merupakan korban dari peristiwa kesalahan pengisian BBM Solar kedalam tangki pendam Pertalite.

“Kita ganti rugi bervariasi. Ada Rp50 ribu, Rp80 ribu. Ada juga sampai seratusan ribu lebih. Kebanyakan motor,” terang dia.

Atas peristiwa tersebut, pihaknya sudah ganti rugi kepada pemilik motor dan mobil mencapai sekitar Rp4 juta. Baik itu ganti rugi atas pembelian minyak Pertalite maupun kerusakan pada motor milik pengendara.

Dengan adanya itu, pihak Pertamina juga sudah mengecek kondisi kadar minyak Pertalite. Ternyata, hasilnya masih dalam kadar minyak Pertalite.

Meski seperti itu, ia tetap belum mau menjual minyak Pertalite ke masyarakat. Karena masih memiliki rasa khawatir dan cemas terhadap minyak Solar yang sudah masuk kedalam tangki pendam Pertalite.

“Kita tunggu pengecekan lagi dari Pertamina dulu. Kalau betul-betul sudah aman, baru kita jual lagi Pertalite ke masyarakat. Kami mohon maaf, bukan kami sengaja,” sebut dia mengakhiri wawancara.