Samade Nilai Batam Punya Peluang Kembangkan Produk Sawit

Sawit
Samade saat menggelar workshop pengembangan bahan baku sawit di Batam, Kepulauan Riau. (Foto: Randi Rizky K)

BATAM – Asosiasi Sawit Masa Depanku (Samade) menilai Kota Batam, Kepulauan Riau, memiliki potensi besar dalam pengembangan produk turunan kelapa sawit, salah satunya minyak jelantah.

Meski kota ini bukan sentra perkebunan sawit, Batam dinilai mampu menjadi salah satu lokasi untuk pengolahan bahan baku tersebut sehingga bisa meningkatkan pendapatan rumah tangga di batam, bahkan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Pada acara Kampanye Sawit Baik yang digelar Samade di Batam, Rabu 9 Oktober 2024, Sekretaris Umum Samade, Oji, menyoroti pentingnya pengembangan produk sawit di Batam, terutama minyak jelantah.

Menurutnya, sawit bukan hanya untuk produksi skala besar, tetapi bisa dikembangkan dalam sektor UMKM.

“Kami berharap bahan baku sawit dapat dikembangkan di Batam” ujar Oji di sela-sela workshop yang diadakan di Hotel Harmoni One Batam Center.

Sementara itu, Kepala Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS), Helmi Muhamsyah menambahkan bahwa sawit memiliki peran vital dalam perekonomian nasional, terutama dalam hal devisa.

“Contohnya kurs dollar naik tinggi, maka hal itu akan berdampak kepada kehidupan kita, maka dari itu sawit ini sangat berperan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya dalam pengaruh devisa negara,” jelasnya.

Menurutnya, di tengah isu sawit yang sering disorot negatif seperti merusak hutan di Indonesia, tak bisa dipungkiri peran sawit sangat besar dalam kehidupan masyarakat.

“Nah disinilah tugas kita bagaimana mengkampanyekan kepada masyarakat bahwa sawit ialah tanaman yang baik untuk kehidupan masyarakat. Contohnya bahan-bahan rumah tangga yang dipakai rata-rata mengandung bahan dasar sawit,” kata Helmi.

Sementara itu, Asisten Ekonomi Pemko Batam, Firmansyah yang hadir dalam acara tersebut mengakui bahwa meski Batam tak memiliki lahan sawit yang luas, peluang untuk pengembangan produk sawit masih terbuka.

“Batam memang tidak memiliki lahan sawit, tapi, kami memiliki kebun sawit di Jembatan Barelang namun belum maksimal,” ujarnya.

“Jadi saya meminta kepada peserta agar dapat mengambil ilmu dari workshop sawit yang digelar oleh Samade agar dapat dimanfaatkan terutama bagi pelaku UMKM,” sambungnya.

Baca juga: Pertamina Sudah Mampu Produksi Bioavtur Berbasis Minyak Sawit

Ia menekankan, Kedepan Batam sangat mungkin untuk membangun kemitraan dalam UMKM antar Provinsi Riau dengan Provinsi Kepri.

“saya berharap acara ini dapat berlanjut kedepannya,” pungkasnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News