Sambut Imlek, Kota Tua Penagi Dihiasi Ratusan Lampion

Kota Tua Penagi
Ratusan lampion hiasi Kota Tua Penagi, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). (Foto : Muhamad Nurman/Ulasan.co)

Natuna – Sambut tahun baru Imlek 1573 (2022), Kota Tua Penagi, Natuna, Kepulauan Riau dihiasi dengan ratusan lampion.

Beberapa Klenteng atau vihara di Natuna, terlihat mulai bersolek untuk merayakan Imlek, Selasa (01/02).

Wajah klenteng berubah semakin cantik dengan tambahan pernak-pernik seperti bunga dan lampion berwarna merah, tak terkecuali Klenteng Pu Tek Chi di Kota Tua Penagi.

Lampion sendiri merupakan simbol pengharapan yang penuh keberuntungan, rejeki, dan kebahagiaan.

Selain bentuknya yang cantik, lampion juga berfungsi sebagai pelindung sehingga dipercaya warga etnis Tionghoa dapat mengusir kekuatan jahat.

Selain itu, lampion juga merupakan tradisi kuno yang tidak lekang oleh waktu.

Sehingga banyak rumah, area publik, dan vihara dihiasi lampion baik untuk menyambut Imlek maupun hari-hari biasa.

Baca juga: Warga Bintan yang Merayakan Imlek Diimbau Tetap Taat Prokes

Pantauan ulasan.co di Kota Tua Penagi, terlihat ratusan lampion tersusun rapi menghiasi klenteng dan sepanjang jalan Kkota tua itu hingga rumah-rumah umat Konghucu.

Uniknya, proses pemasangan bunga dan lampion hingga pembersihan lingkungan klenteng di kerjakan bersama umat agama lain.

Menurut Pengurus Klenteng Pu Tek Chi, Sien Thong hal tersebut sudah sejak lama dilakukan oleh warga di Kota Tua Penagi.

“Sudah dari dulu kita selalu gotongroyong sesama umat beragama lainnya,” ucap Sien Tong di Klenteng Pu Tek Chi, Kota Tua Penagi, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (31/01).

Tradisi ini terus dilakukan oleh keturunan umat beragama dalam upaya saling menjaga, membantu dan bentuk toleransi dalam beragama.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua RT 02 Kota Tua Penagi, Herlina.

Ia menyebut tradisi ini sudah lama dilakukan dan antar umat beragama, karena sudah dianggap seperti saudara sendiri karena lingkup atau wilayah yang sangat kecil.

Baca juga: Tahun Baru Imlek: Sejarah, Tradisi hingga Perayaan di Indonesia

Mereka selalu saling bantu, dalam memeriahkan hari besar agama satu sama lain.

“Kalau kita lebaran mereka datang kerumah. Kalau mereka Imlek kita juga datang kerumah mereka,” ucap Herlian di rumahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia perayaan tahun baru Imlek, Dedi Yanto (Atet) mengatakan, perayaan tahun baru imlek kali ini tidak dilakukan secara besar-besaran.

Mengingingat, situasi masih dalam kondisi pandemi.

Biasanya setiap malam jelang pergantian tahun baru Imlek, Klenteng Pu Tek Chi akan menampilkan aksi barongsai dan beberapa hiburan lainnya.

“Kita buat sederhana tahun ini untuk menghindari kerumunan,” ujarnya lewat telepon.

Klenteng Pu Tek Chi, merupakan klenteng induk atau klenteng yang paling banyak dikunjungi oleh umat Konghucu di Natuna.