IndexU-TV

Sampah Berserakan di Area Tugu Sirih dan Gurindam Tepilaut, Pengunjung: Tong Sampahnya Kurang

Sampah yang menumpun di drainase area Pelataran Tugu Sirih, Tepilaut, Kota Tanjungpinang. (Foto:Ihqsan Akbar/Magang/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Kesadaran sebagian masyarakat di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) untuk membuang sampah pada tempatnya masih sangat kurang.

Hal ini terlihat adanya sampah berserakan setiap hari di area pelataran Tugu Sirih dan Taman Gurindam Kawasan tepilaut, Kota Tanjungpinang yang dibiarkan begitu saja.

Bahkan ada tong sampah yang kondisinya sudah tidak layak dan terlihat pecah, dan sampahnya pun berserakan di bawah tong tersebut.

Persoalan itu menjadi sorotan warga dan pengamat lingkungan hidup, lantaran area terbuka publik tersebut dipenuhi sampah sisa makanan.

Namun kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang membuang sampah sembarangan masih menjadi persoalan.

Beberapa masyarakat beralasan membuang sampah sembarangan, karena tidak adanya tong sampah. Padahal tong sampah di area tersebut sudah disediakan.

Seorang pengunjung Tugu Sirih yang mengaku bernama Andi menilai, persoalan sampah berserakan di pelataran Tugu Sirih lantaran jumlah tong sampahnya masih sangat kurang.

Belum lagi, lanjut dia, sampah yang sudah menumpuk dibiarkan. Harusnya, kata Andi, ada petugas yang mengangkut jika sampah sudah penuh.

“Tong sampah ada, tapi kurang jumlahnya. Terus sudahlah kurang, letaknya jauh. Saya kira jangan semua pengunjung disalahkan, karena tak semua orang ingin membuang sampah sembarangan. Tambahlah tong sampahnya,” kata Andi saat ditemui di Tugu Sirih, Sabtu 28 September 2024.

Salah satu tong sampah yang terlihat sudah pecah dan tidak layak pakai di Pelataran Tugu Sirih, Tepilaut, Kota Tanjungpinang. (Foto:Ihqsan Akbar/Magang/Ulasan.co)
Baca juga: DLH Kota Tanjungpinang: Kesadaran Masyarakat Membuang Sampah pada Tempatnya Masih Kurang

Sementara menurut pengamat lingkungan hidup, Syamsinar mengatakan, pemerintah atau organisasi kemasyarakatan harus berperan aktif untuk mengedukasi pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

“Saya berharap ada bantuan dari pemerintah atau organisasi kemasyarakatan, untuk mengedukasi masyarakat penting membuang sampah pada tempatnya. Walau pun sering dilakukan, hal ini harus berlanjut terus-menerus,” ujar Syamsinar.

Selain itu, Syamsinar menambahkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan lagi seperti membuat sanksi bagi yang melanggar, dan menambah sarana dan prasarana di area tersebut.

“Kita harus menetapkan aturan, alasannya karena masyarakat walaupun sudah di edukasi dan sosialisasi. Jika tidak ada aturan yang ketat, untuk mengendalikan sampah tadi maka percuma saja,” tambah dia.

“Sarana dan prasarana ini seharusnya bisa disiapkan, pemerintah pun juga harus ikut andil, akan tetapi pasti ada keterbatasan anggaran. Nah solusinya bisa dilakukan kolaborasi, antara pelaku usaha dan pemerintah,” ungkapnya.

“Dalam kegiatan edukasi dan kolaborasi dengan bank sampah, kita juga menjelaskan sampah yang memiliki nilai ekonomi. Tetapi pemaparan poin utamanya adalah terkait bahaya sampah tersebut. Sehingga ada kesadaran dari masyarakat bahwasanya sampah memiliki nilai ekonomi,” tutupnya

Pewarta Magang: Ihqsan Akbar/Andre Rivandy Rudianto
Exit mobile version