Limbah Bauksit Rusak Lingkungan

Tanjungpinang, Ulasan.co – Minggu (1/12), upaya meningkatkan cinta lingkungan dalam desakan ekonomi, terhadap hal-hal yang meresahkan masyarakat.

Dalam acara seminar sehari yang diadakan oleh KBB yang bertemakan ” strategi menyelamatkan lingkungan ditengah desakan ekonomi”, yang bertujuan untuk mengajak masyarakat lebih mencintai lingkungan dan mengajarkan pemuda milinial, dapat lebih mencintai lingkungan, melihat lingkungan sekarang ini yang semakin rusak.

Saat ini siapa yang salah, kita semua yang salah dan tidak memperdulikan lingkungan,karena kebanyakan dari kita masih belum menyadari pentingnya menjaga lingkungan yang sudah tercemar. Kita selalu sepele dengan lingkungan disekitar tanpa kita sadari lingkungan telah mengalami kerusakan.

Coba kita lihat di negara-negara lain seperti di negara Singapura, mereka hanyalah negara yang baru berkembang tetapi sudah menerapkan atau melarang orang membuang sampah sembarangan. Disini pemerintah juga berperan untuk mewujudkan keadaan kedepannya.

Salah satu masalah kerusakan lingkungan, yaitu perihal sampah,seperti di Batam misalnya, Batam telah mengimpor sampah sekitar 65 kontener sampah dari America. Tentu hal ini terjadi karena adanya keuntungan atau nilai ekonomisnya. Hal ini tentu boleh saja, akan tetapi kita harus berpikir dampak apa yang akan terjadi terhadap lingkungan kita.

Sama halnya dengan masalah sampah, tambang yang dilakukan di daerah-daerah seperti, Bintan dan lingga yang dilakukan secara semena-mena tentu akan membuat keursakan lingkungan.

Terlebih penambangan, secara sejarah, sudah ada sejak pada zaman Belanda, serta melihat kompetisi yang telah ada, maka penambangan pun terus terjadi tanpa adanya tindakan keseimbangan alam.

Tetapi apa, pemerintah hanya bisa membuat kebijakan, dan disinilah peran mahasiswa yang sangat dibutuhkan, dengan mendobrak kebijakan tesebut dan mahasiswa harus menjadi agent of change.

Pewarta: Ardi dan Evi (mhs magang)