Sampah Tidak Diangkut Berhari-hari, DLH Karimun Beralasan karena BBM

Sampah yang menumpuk di salah satu TPS di Tanjungbalai Karimun, Kepri yang tidak diangkut berhari-hari. (Foto:Dok/Elhadif Putra/Ulasan.co)

KARIMUN – Masyarakat Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengeluhkan tumpukan sampah di sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) tidak diangkut berhari-hari.

Pantauan di lapangan, kontainer-kontainer penampungan yang tersedia tak lagi mampu menampung volume sampah yang begitu banyak.

Kondisi tersebut membuat sampah pun meluber keluar dari kontainer. Masyarakat juga terpaksa membuang sampah di luar kontainer.

Beberapa lokasi yang sampahnya menumpuk yakni di TPS Tepi Danau dekat Universitas Karimun, TPS di dekat SMA Negeri 5 Karimun, TPS di sekitar SMA Negeri 1 Karimun dan TPS di Kuburan Tionghoa Bukit Tiung.

Kebanyakan kontainer penampungan sampah berada di pinggir jalan, sehingga membuat pengendara yang melintas menutup hidung karena bau busuk.

Penumpukan sampah diketahui karena mobil pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karimun tidak beroperasi.

“Ini sudah beberapa hari tak diangkut. Biasanya tiap hari diangkut lori sampah,” kata seorang warga Kecamatan Tebing, Riki.

Riki sangat menyayangkan Pemerintah Kabupaten Karimun khususnya DLH Karimun tidak segera mengambil sikap.

“Sekarang saja baunya sudah menyengat. Tambah hari tambah menumpuk. Lama-lama jadi penyakit,” jelas Riki.

Sementara Kepala DLH Kabupaten Karimun, Rita Agustina mengatakan, pihaknya sudah mulai mengangkut sampah dengan lori seperti biasa.

“Kami sedang bekerja, dan sudah kembali bekerja seperti semula,” kata Rita.

Terkait masalah BBM untuk mobil pengangkut, Rita hanya menyebutkan adanya miskomunikasi.