Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberikan 1.000 beasiswa kepada anak-anak para pedagang kecil dengan tujuan memastikan para penerus bangsa bisa merdeka dalam menentukan cita-citanya.
“Tadi dari hasil interaksi dengan para penerima beasiswa mulai dari Aceh sampai Papua dirasakan. Begitu beratnya keadaan ekonomi yang dipicu oleh pandemi. Banyak dari pedagang-pedagang kecil yang kehilangan mata pencahariannya,” ujar Sandiaga Uno dalam keterangannya, Minggu.
Bertepatan dengan momentum perayaan HUT ke-76 RI, Sandi ingin memastikan anak-anak Indonesia dapat merdeka dalam menentukan cita-citanya. Terlebih, tema dalam perayaan HUT ke-76 RI kali ini adalah ‘Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh’.
“Oleh karena itu, di Hari Kemerdekaan ke 76, merdeka yang ingin kita kumandangkan adalah merdeka dalam menentukan cita-cita kita dan menggapainya,” kata dia.
Sandiaga juga berharap agar kegiatan semacam ini juga diikuti oleh para donatur lainnya. Sehingga, anak-anak Indonesia dapat menuntaskan cita-citanya tanpa perlu khawatir kekurangan biaya.
“Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh diwujudkan dengan saling berbagi dan beasiswa ini adalah wujud nyata dari Indonesia tangguh dan Indonesia tumbuh. Merdeka,” tuturnya.
Sandiaga juga menceritakan beberapa pelajar dan mahasiswa yang terhambat pendidikannya lantaran permasalahan ekonomi, salah satunya Aurora.
“Adinda Aurora dari Pontianak yang harus mengubah cita-citanya menjadi dokter karena tidak memiliki biaya. Berkat beasiswa dari Kahmipreneur ini, alhamdulillah semangat lagi adik Aurora kita dan tetap sekarang ingin melanjutkan studinya untuk menjadi dokter,” ucap Sandiaga.
Pemberian beasiswa bekerja sama dengan Kahmipreneur tersebut dilakukan secara virtual dan diikuti para pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah. Pemberian beasiswa telah digelar sejak tahun lalu dan kali ini merupakan gelombang ketiga.
Total kuota beasiswa yang diberikan yaitu sebanyak 1.000 pelajar yang sudah diseleksi dari 34 provinsi yang terdiri dari siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa dan anak yatim karena terdampak pandemi COVID-19, dengan sasaran utamanya anak dari pedagang kecil.
Pewarta : Antara
Editor : MD Yasir