Sandiaga Uno Tinjau Langsung Lahan Pembangunan Kawasan Ekonomi Kreatif di Tanjungpinang

Sandiaga Uno
Menparekraf RI, Sandiaga Uno bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, saat meninjau lahan pembangunan UPT Ekonomi Kreatif di Kota Tanjungpinang. (Foto: Ardiansyah)

TANJUNGPINANG – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Uno, meninjau langsung lahan pembangunan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ekonomi Kreatif Indonesia di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Ia mengatakan, potensi sektor ekonomi kreatif setiap tahunnya terus meningkat, terutama di Kepri dan juga dapat meningkatkan peluang lapangan kerja.

“Rencananya kita harus gerak cepat agar tahun depan setengahnya dapat kita keluarkan untuk pembangunan dan target kita tahun 2025 dapat selesai,” kata Sandiaga di Tanjungpinang, Ahad 31 Desember 2023.

Ia menyebut, total anggaran Gedung Ekonomi Kreatif di Tanjungpinang menelan biaya sebesar Rp50 Miliar dengan 17 subsektor ekonomi kreatif.

“Ini nanti akan kolabirasi dengan ekonomi kreatif mulai dari musik, film, animasi, aplikasi, games, radio, kuliner, kria, fashion dan lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, pemilihan pembangunan gedung ekonomi kreatif di Tanjungpinang atau Kepri lantaran adanya sikap proaktif dari pemerintah daerah setempat.

“Kita berikan apresiasi ke Gubernur yang proaktif dalam mengembangkan ekonomi kreatif,” ucap Sandi.

“Tahun 2024 akan kita bangun dan tahun 2025 akan siap kita gunakan,” sambungnya.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Buka Turnamen The Bintan Golf Challenge 2023 di Lagoi, Hadiahnya Mobil Mewah

Sementara itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, berterima kasih atas  perhatian Kemenparekraf di Kepri, khususnya Tanjungpinang. “Rencana akan dibangun kawasan centra kreatif Indonesia di Tanjungpinang. Tentunya akan menambah peningkatan ekonomi dan sektor pariwisata,” ucap Ansar.

Kedepannya, jika bangunan-bangunan tersebut telah rampung, maka tahun 2025 Pemprov Kepri akan menyelasaikan penataan taman.

“Saya kira ini nantinya akan menjadi kawasan yang komperhensif karena di sana akan ada empat bangunan brandit. Tapi, harus ada satu yang khusus untuk makanan Melayu,” pungkasnya.

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News