BINTAN — Suasana di Kampung Jawa, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Bintan Timur, berubah semarak setiap akhir pekan. Puluhan anak-anak terlihat antusias mengikuti latihan tari kuda lumping bersama Sanggar Mekar Joyo Kusumo.
Sanggar ini aktif melatih dan mengajari kesenian kuda lumping setiap malam Sabtu dan Minggu di wilayah RT 04/RW 02. Sejak berdiri pada tahun 2020, sanggar ini konsisten menanamkan kecintaan terhadap budaya Jawa kepada generasi muda di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
“Didirikan Sanggar Mekar Joyo Kusumo sejak tahun 2020. Hari ini, kita sedang syukuran pendopo bersama pengurus dan masyarakat,” kata Bendahara Sanggar Mekar Joyo, Sri Sugianti, di Bintan, Sabtu 18 Oktober 2025.
Lintas Suku Bersatu Lestarikan Budaya
Sri Sugianti menjelaskan, kesenian kuda lumping menjadi media pelestarian budaya Jawa di tanah perantauan. Menariknya, kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh masyarakat bersuku Jawa saja.
Ia menyebut, banyak peserta berasal dari beragam latar belakang, seperti suku Melayu dan Batak. Menurutnya, keberagaman ini menjadi kekuatan untuk melestarikan budaya secara bersama-sama.
Baca Juga: Bupati Bintan Siapkan 10 Hektare Lahan untuk Sekolah Rakyat, Mensos RI Beri Apresiasi
Selain menjadi wadah belajar, tarian kuda lumping juga rutin tampil menghibur masyarakat dalam berbagai momen penting. Misalnya saat acara sekolah, peringatan hari besar, hingga kegiatan masyarakat lainnya.
Sri menegaskan, sanggar selalu membuka pintu lebar bagi siapa pun yang ingin bergabung. Namun, ia juga menekankan pentingnya tanggung jawab utama bagi para peserta, terutama anak-anak.
“Kita tetap utamakan anak-anak kita sekolah. Yang dewasa, kita utamakan kerja. Alhamdulillah, Sanggar Mekar Joyo Kusumo sudah terdaftar di notaris. Kita tinggal ke Kemenkumham saja,” sebutnya mengakhiri.*
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

















