Santri Korban Diduga Tabrak Lari di Bintan, Ternyata Penghafal Al Quran

Santri Korban Diduga Tabrak Lari di Bintan, Ternyata Penghafal Al Quran
Yayasan Pendidikan Shahiban, Pondok Pesantren Ibnu Kasim Nahdlatul-Wathan (Foto: Andri Dwi Sasmito)

Bintan – Ahmad Khairum (AK), santri yang tewas diduga korban tabrak lari kendaraan lori seorang penghafal Al Quran.

Korban tewas setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Kampung Bangun Rejo, Sabtu (16/01) sekitar pukul 10.30 WIB.

Korban merupakan santri Yayasan Pendidikan Shahiban, Pondok Pesantren Ibnu Kasim Nahdlatul-Wathan di Kampung Bangun Rejo, Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.

Korban sendiri diakui guru sangat cepat menghafal Al-Quran, salah satunya Jus Amma.

“Saya sampai buatkan video almarhum Ahmad Khairum penghafal Jus ke 30 di YouTube Nahdlatul Wathan official. Baru lima bulan lalu,” kata Ustaz Gani salah seorang guru korban saat ditemui di pondok pesantrennya, Ahad(16/01).

Selain itu, korban seorang santri aktif di pondok pesantren, karena suka bergaul dan tidak memilih teman bermain. Ahmad Khairun juga suka dengan olahraga sepak takraw, hingga bola voli

“Almarhum juga fokus ikut cabang olahraga silat. Sebenarnya, almarhum sedang tanding silat,” terangnya.

Baca Juga: Lori Tabrak Pohon di Tanjungpinang

Ustaz Gani menuturkan, almarhum Ahmad Khairum bersama Ahmad Ramdani, Romi Apriansyah, dan Muhammad Fahmi masih ikut bertanding silat.

“Mereka sedang karantina di tempat silatnya. Bukan keluar dari pondok pesantren. Mereka keluar dan diberikan izin buat mereka berempat sejak malam Jumat,” ujar dia.

Informasi yang dihimpun korban bersama temannya jatuh saat berkendara, kemudian di belakang mereka sebuah lori melintas. Setelah kecelakaan itu nyawa korban tidak tertolong lagi.

Terkait kasus kecelakaan lalu lintas itu, saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

Kepala Unit (Kanit) Lantas Polsek Bintan Timur Iptu Jul Ilham mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus kecelakaan tunggal yang mengakibatkan seorang santri meninggal dunia di tempat kejadian perkara.

“Kami masih minta keterangan dari adek-adek (santri) itu dulu,” singkat Iptu Jul Ilham. (*)