Satgas Kawasan akan Pantau Wisatawan Travel Bubble

Satgas Kawasan akan Pantau Wisatawan Travel Bubble
Juru Bicara Satgas COVID-19 Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana (kiri) dan Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Kepri, Afitri Susanti saat di kontor Ulasan Network (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 kawasan Bintan dan Batam akan memantau wisatawan yang masuk melalui Travel Bubble.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana mengatakan, pihaknya telah menyiapkan Satgas Kawasan untuk memantau para wisatawan yang masuk melalui Travel Bubble.

Ia menjelaskan, hal itu bertujuan agar wisatawan yang masuk tidak keluar dari wilayah yang telah ditetapkan sebagai kawasan wisata Travel Bubble.

“Tidak boleh sampai keluar dari wilayah. Mereka (Satgas) juga mengawasi pegawai kita agar tidak setiap hari keluar masuk. kalau mau keluar, harus diperiksa dulu, agar terjamin sehat saat bersaama keluarganya,” ucap Tjetjep, Selasa (01/02).

Lanjutnya, dalam penanganan wisatawan, pihaknya menggunakan karantina kawasan yakni Lagoi di Kabupaten Bintan dan Nongsa di Kota Batam. Menurutnya, Travel Bubbel adalah upaya agar tidak ada penularan antara masyarakat dan wisatawan. Setiap dari Satgas kawasan yang bertugas itu merupakan Satgas masing-masing kabupaten/kota.

“Kita berharap tidak ada kasus dalam kawasan itu. Pemerintah pusat sudah beri warning. kalau ada satu persen saja, maka itu akan kembali ditutup hingga dua minggu,” ujarnya.

Selain itu, para wisatawan wajib memiliki asuransi minimal 120 Dollar Singapura. Biaya itu untuk antisipasi biaya kesehatan, PCR, dan bila perlu pengobatan.

Ia mengimbau masyarakat agar tidak takut dengan dibukanya Travel Bubble. Hal itu karena tidak adanya kontak wisatawan dengan warga sekitar.

Baca juga: Kunjungan Bebas Visa di Kawasan “Travel Bubble”

Sebelumnya, Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Kepri, Afitri Susanti mengatakan, para wisatawan akan dibentuk dalam satu kelompok agar dapat terkoordinir dan dipantau saat melaksanakan program Travel Bubble.

“Kelompok itulah yang disebut Bubble-nya. Jadi tidak boleh keluar dari kelompoknya. Dari awal sampai akhir tetap bersama,” ucapnya, saat mengisi program U-Talk ulasan.tv, Senin (31/01). (*)