Sebelum Dikebumikan, Jasad Fransiska Ikut Demo Kantor Pemko dan DPRD Batam

Warga Pasar Induk Jodoh saat berdemo di kantor DPRD Batam (Foto: Engesti)

Batam – Sebelum dikebumikan, jasad Faransiska Suran (42), warga Pasar Induk Jodoh ikut berdemo ke kantor Wali Kota dan DPRD Batam, Rabu (28/07). Jasad korban dibawa oleh warga di dalam ambulans karena kesal dengan Pemerintah Kota Batam.

Fransiska Suran meninggal dunia saat aksi penggusuran oleh tim terpadu pada Senin (26/08) lalu. Ia meninggal diduga karena syok melihat aparat ingin merobohkan tempat tinggalnya.

Warga yang datang menuntut tanggung jawab Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Pemerintah Kota Batam. Sebab aksi penggusuran memakan korban.

Koordinator aksi Ponahatan mengatakan, aksi tersebut untuk meminta keadilan kepada pemerintah daerah atas penggusuran yang dilakukan di Pasar Induk Jodoh.

“Ini aksi menuntut keadilan atas penggusuran yang dilakukan Pemerintah Kota Batam sehingga memakan korban,” kata Ponahatan di Gedung DPRD Batam.

Ia mengaku kecewa. Sebab pemerintah daerah tidak ada satu pun yang keluar merespons aksi mereka.

“Kami sudah laporkan kejadian itu ke Polda Kepri tapi ditolak. Sekarang kami melakukan aksi ini, tapi tidak ada satupun anggota dewan yang keluar untuk menjawab pertanyaan rakyat,” katanya.

Pihaknya meminta kepada Pemerintah Kota Batam untuk menanggapi serius hal ini.

“Ini kan PPKM masyarakat lagi sulit masa aparat datang berbondong-bondong. Pemerintah harus serius, ini nyawa,” katanya.

Aksi tersebut tidak berlangsung lama usai mengarak mayat Fransiska Suran ke Kantor DPRD dan Pemko Batam. Mereka langsung menuju tempat pemakaaman di Tempat Pemakaman Umum Sei Temiang, Sekupang.

Pewarta : Engesti
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab