Sejak PPKM Level 4 Diterapkan, Lalu Lintas Perbatasan Tanjungpinang-Bintan Berkurang

Petugas PPKM Level 4 saat mengecek indentitas warga di pos penyekatan Jalan Nus5, Sei Pulai, Tanjungpinang (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Sejak Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 jumlah masyarakat yang melintasi perbatasan semakin menurun di perbatasan Tanjungpinang-Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).

Perwira Pengendali Lapangan (Padal) Poa Penyekatan Sei Pulai, Iptu Afip Rohmad mengatakan, kurangnya mobilitas massa terjadi sejak Kota Tanjungpinang memberlakukan PPKM Level 4.

“Dibandingkan kemarin (PPKM Darurat) orang melintas sudah berkurang,” jelasnya, di Pos Penyekatan Sei Pulai, Sabtu (24/07).

Afip menilai bahwa pemahaman masyarakat mengenai kondisi dan situasi PPKM Level 4 sudah cukup tinggi. Hal itu menyebabkan kesadaran diri masyarakat meningkat.

“Masyarakat saya kira sudah tahu. Sebagian besar malah sudah mempersiapkan data yang diperlukan. Sehingga kalau tidak begitu penting ya tidak melewati,” ujarnya lagi.

Iptu Afip memprediksi pengurangan mobilitas massa di perbatasan kini mencapai 40 persen. Jumlah tersebut di luar warga yang memiliki kepentingan esensial dan kritikal.

“Kurang lebih 40 persen. Kecuali yang pegawai, pekerja, esensial dan kritikal,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tim penyekatan tetap berjaga selama 24 jam secara bergantian.

Selain berjaga, pihaknya juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak melintasi perbatasan jika tidak memiliki kepentingan yang mendesak atau tidak masuk dalam sektor esensial serta kritikal.

Setiap pengendara di luar sektor esensial dan kritikal yang tidak dapat menunjukkan sertifikat vaksin dan antigen, akan diminta untuk putar balik.

“Kalau belum vaksin, kita arahkan untuk vaksin. Yang tidak bawa antigen dan tidak sesuai kriteria, langsung putar balik,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa perlakuan saat PPKM Darurat dan PPKM level 4 tidak memiliki perbedaan. (*)

Pewarta: Muhammad Chairuddin
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab