Sejumlah Warga Tanjungpinang Jadi Korban Investasi Forex

Sejumlah Warga Tanjungpinang Jadi Korban Investasi Forex
Investor Ikhsan (kanan) dan Hedi Boya (Kiri). (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Sejumlah warga Tanjungpinang, Kepulauan Riau, menjadi korban investasi Forex oleh salah seorang pria berinisial Az.

Uang yang seharusnya diinvestasikan dalamĀ  Forex justru hilang tak berjejak. Tak tanggung-tanggung, dalam satu grup investasi, uang yang diinvestasikan oleh anggota atau investor mencapai miliaran rupiah.

Ikhsan salah seorang korban mengatakan, telah menggeluti dunia investasi melalui Hot Forex itu sejak 2019. Saat itu, ia diajak oleh Az, seorang pria yang mengaku mahir dalam investasi tersebut.

Az menjanjikan Ikhsan dengan keuntungan beberapa persen keuntungan dari jumlah uang yang diinvestasikan.

“Dari investasi itu dapatnya lima persen dari yang kita tanam,” ucapnya, Senin (03/01).

Lanjutnya, seiring berjalannya waktu, investasi Forex milik Az semakin mencurigakan. Ikhsan mengaku hanya sempat memperoleh keuntungan selama tiga bulan. Setelah itu, ia tifam lagi mendapatkan hasil dari investasinya.

Bahkan, saat ia mecoba menanyakan nasib uangnya, AZ sempat memblokir kontak Ikhsan. Padahal, berbagai perjanjian antara kedua pihak telah tertuang dalam perjanjian dalam akta notaris.

“Perjanjiannya, dia (Az) akan menjamin. Setiap bulan pun harus ada laporan. Tapi ini tidak ada,” ungkapnya.

Ikhsan mengaku, ia dan keluarganya telah berinvestasi hingga Rp350 juta. Jika ditotal dengan seluruh kelompoknya yang berjumlah delapan orang, maka jumlah investasi mereka mencapai Rp2 Miliar.

Hingga saat ini, Az tak kunjung mencicil uang milik Ikhsan dan keluarganya.

Hal serupa juga dirasakan oleh investor lainnya, Hedi Boy. Hedi mengaku telah berinvestasi hingga Rp60 juta rupiah. Hedi bergabung sejak Januari 2019 itu mengaku memiliki kasus yang sedikit berbeda dengan Ikhsan.

Pasalnya, Az tidak pernah memberikan akun investasi apapun kepada Hedi. Padahal, Hedi telah menyetorkan sejumlah uang untuk diinvestasikan.

“Tak pernah ada akun. Saya setornya berangsur,” tuturnya.

Hedi tergabung dalam kelompok yang berbeda dengan Ikhsan. Kelompok Hedi terdiri dari enam orang dengan jumlah investasi yang berbeda-beda.

Kendati demikian, para investor yang merasa menjadi korban itu belum melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian. Mereka berharap Az dapat mengembalikan uang yang mereka investasikan sesuai dengan perjanjian yang telah ditandatangani kedua belah pihak.

Saat ini para investor menduga, AZ sudah tidak berada di Kota Tanjungpinang.

Hingga saat ini, AZ belum menjawab pertanyaan dari Ulasan.co melalui kontak WhatsApp-nya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *