Sekolah Rakyat Terintegrasi 33 Tanjungpinang Diresmikan, Ratusan Siswa Jalani MPLS Perdana

Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat Terintegrasi 33 Tanjungpinang berlokasi di Jalan Borobudur diresmikan. (Foto: Ardiansyah)

TANJUNGPINANG – Harapan baru bagi pendidikan anak-anak kurang mampu di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) resmi terwujud.

Sekolah Rakyat Terintegrasi 33 Tanjungpinang berlokasi di Jalan Borobudur bekas SMP 15 kini mulai beroperasi. Hal itu ditandai dengan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) perdana yang diikuti ratusan siswa, Rabu 30 September 2025.

Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah langsung meresmikan Sekolah Rakyat itu bersama Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Strategis Kepri, Riduan Kristian P. Manik, serta Forkopimda setempat.

Wali Kota Lis menegaskan keberadaan sekolah ini menjadi salah satu langkah nyata dalam memutus mata rantai kemiskinan.

“Pendidikan adalah kunci. Kalau anak-anak mendapat pendidikan yang layak, Insyaallah mereka bisa keluar dari lingkaran kemiskinan,” kata Lis.

Lis juga memastikan seluruh biaya pendidikan di Sekolah Rakyat ditanggung pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.

“Orang tua tidak perlu memikirkan biaya apapun. Semuanya gratis,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, yang menyebut program ini sebagai terobosan luar biasa dari Presiden.

“Sekolah Rakyat ini program nyata yang menyentuh langsung masyarakat. Selain Tanjungpinang, dua sekolah serupa akan dibangun di Anambas dan Natuna,” ujarnya.

Menurutnya, Sekolah Rakyat mengusung standar Sekolah Nusantara untuk mencetak sumber daya manusia unggul.

“Inilah bagian dari upaya kita menyiapkan SDM berkualitas menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Nyanyang.

Di sela peresmian itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Strategis Kepri, Riduan Kristian P. Manik, menjelaskan Sekolah Rakyat dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, mulai dari asrama, ruang belajar, ruang makan, majelis, hingga tempat ibadah.

“Setiap asrama sudah disediakan lemari, tempat tidur, meja belajar hingga dispenser, sehingga anak-anak bisa belajar dengan nyaman,” ungkap Riduan.

Baca juga: Sekolah Rakyat Sedot Anggaran Rp788 Miliar, Target Capai 500 Unit Sesuai Arahan Presiden Prabowo 

Ia menambahkan, pembangunan Sekolah Rakyat tahap II direncanakan akan dimulai tahun depan di kawasan Senggarang, dengan lahan seluas 5 hektare dan kapasitas hingga 1.000 siswa.

“Tahun depan tahap dua akan dimulai pembangunannya,” ujarnya. (*)