Semah Penutup Tahun di Tanjungpinang Penuh dengan Ritual Adat

Semah Penutup Tahun di Tanjungpinang Penuh dengan Ritual Adat
Salah satu atraksi pada Semah Penutup Tahun. Foto: Muhammad Chairuddin

Tanjungpinang – Berbagai ritual adat telah ditampilkan pada Semah penutup tahun yang digelar oleh Lembaga Pelestari Nilai Adat dan Budaya Tradisi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di Jembatan Pelangi Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang, Kepri, Sabtu (20/11) malam.

Ketua pelaksana Semah Penutup Tahun, Yoan S. Nugraha mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk mengingat kembali bahwa bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai filosofis yang sangat tinggi. Hal itu dapat terlihat dari implementasi budaya, tradisi atau ritual adat.

Menurutnya, hal itu lah yang ingin pihaknya angkat kembali agar tidak hilang oleh zaman. Selain itu, ia menilai, tahun ini ialah tahun terbaik untuk melaksanakan Semah Penutup Tahun itu.

“Kami ambil Semah ini sebagai bentuk rasa syukur,” ujarnya.

Baca juga: Prihatin Pemecatan 57 Pegawai KPK, Koalisi Antikorupsi Gelar Ritual Tolak Bala

Lanjutnya, pada kegiatan itu para pelestari nilai adat dan budaya menampilkan berbagai ritual adat sekaligus peresmian lapangan latihan milik Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Melalui kegiatan itu pula, para pelestari nilai adat dan budaya ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa semakin mengenal adat dan budaya, maka setiap orang dapat mengenal dirinya sendiri.

“Semakin mudah mengenal diri, maka semakin mudah kita mengontrol diri kita,” ujarnya lagi.

“Ritual ini untuk mengembalikan manusia bahwa kita ini adalah bangsa yang berbudaya,” tambahnya.

Baca juga: Ritual Doa Bersama Demi Kelancaran Balapan WSBK di Mandalika

Pada kegiatan itu terlihat berbagai ritual adat yang ditampilkan yakni Seni Silat Ganda, Seni Silat Regu, dan atraksi pernafasan Cakra oleh PSHT, Silat Adat Penyambutan, dan Ritual’ Ganggang Keris oleh Silat Lela Bersembah Penyengat, serta Atraksi Ulek Mayang dan Ritual Semah Jong oleh Pencak Silat Teratai Merah.

Sementara itu, salah seorang penonton, Leni Nursita mengatakan, dirinya sangat senang dan menyambut baik acara tersebut. Ia menilai, acara tersebut terbilang penting lantaran dapat melestarikan nilai tradisi, adat dan budaya agar tidak hilang begitu saja.

“Bagus dan suka juga nonton. Apalagi ini baik untuk melestarikan tradisi-tradisi yang ada,” ucapnya.

Ia berharap, Semah Penutup Tahun dapat terus digelar dan semakin ramai masyarakat yang tertarik untuk melestarikan adat dan budaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *