Sempat Tuding PSDKP ‘Main Mata’ dengan Pengusaha Ikan, Anggota KMPNT Minta Maaf

Sempat Tuding PSDKP Main Mata dengan Pengusaha Ikan, Anggota KMPNT Minta Maaf
Kapal ikan asing berbendera Malaysia yang ditangkap petugas KKP. Foto: Antara

Tanjungpinang – Seorang anggota Koalisi Masyarakat Peduli Nelayan Tradisional (KMPNT) Aman Simatupang meminta maaf lantaran sempat menuding pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam bermain mata dengan para mafia ilegal fishing di perairan Kepulauan Riau (Kepri).

Ia menjelaskan, dirinya meminta maaf atas pernyataannya di sejumlah media pada beberapa waktu lalu. Saat itu, ia menduga Kepala PSDKP Batam sengaja melepaskan para nelayan penangkap ikan dengan menggunakan pukat harimau di perairan Kepri.

Baca juga: Ilegal Fishing Marak di Kepri, KMPNT Duga PSDKP ‘Main Mata’ dengan Pengusaha

Tidak hanya soal pernyataannya di media, ia juga meminta maaf atas postingan yang ia unggah di akun facebook-nya. Di akun pribadinya itu, ia juga mengungkapkan hal yang sama yakni tudingan kepada Kepala PSDKP Batam, Salman Mokoginta.

“Permohonan maaf yang sedalam-dalamnya ini saya peruntukkan kepada Pak Salman Kepala PSDKP Batam terkait pemberitaan dan postingan saya di Facebook yang menuding beliau ada ‘main mata’ serta melakukan upaya pembiaran terkait Illegal Fishing dan penangkapan kapal-kapal pukat,” katanya, Kamis (11/11).

Ia pun mengakui kesalahannya. Menurutnya, saat itu ia silap dan kurang mendapatkan informasi terbaru mengenai penindakan kapal yang melakukan aksi ilegal fishing di Perairan Kepri.

Permohonan maaf itu ia sampaikan sekaligus untuk membersihkan nama baik Kepala PSDKP Batam Salman dan keluarga serta Institusi PSDKP.

Baca juga: Sepanjang 2021, PSDKP Tangkap 20 Kapal Ikan Asing di Perairan Kepri

Sebelumnya, Kepala PSDKP Batam, Salman Mokoginta memastikan, pihaknya tidak menjalin kerja sama apapun dengan para pengusaha ikan yang melakukan ilegal fishing di perairan Kepri.

“Saya jujur tidak ada main mata. Bisa cek ke pengusaha-pengusaha ikan ada,” ujarnya saat dikonfirmasi via seluler, Jumat (5/10).

Selain dirinya, ia juga berani menjamin tidak ada petugas patroli yang turut menjalin kerja sama dengan para pengguna pukat harimau. Apabila terbukti, para petugas itu akan dikenakan sanksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *