Sentra IKM Pengelolaan Hasil Laut Natuna Beroperasi, Diharapkan Dongkrak Pendapatan UKM

Sentra IKM Pengelolaan Hasil Laut Natuna Beroperasi, Diharapkan Dongkrak Pendapatan UKM
Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pengelolaan Hasil Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) di Jalan Dato Kaya Wan Moh Benteng, Kecamatan Bunguran Timur. (Foto: Muhamad Nurman)

 

NATUNA – Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pengelolaan Hasil Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, di Jalan Dato Kaya Wan Moh Benteng, sudah beroperasi.

Sentra IKM ini diharapkan jadi sarana dan prasarana peningkatan omzet usaha kecil menengah (UKM) di Natuna.

Saat ini berbagai jenis olahan hasil laut telah dijual di sana, mulai dari ikan dan sotong salai, kerupuk, keripik, abon hingga bakso.

Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop) Natuna Firdaus mengatakan, Sentra IKM yang dibagun pada tahun 2021 lalu sudah beroperasi. “Sejak satu bulan lalu sudah operasi, tapi belum diresmikan,” kata Firdaus di Natuna Selasa (09/08).

Firdaus menyebut, di dalam gedung sentra itu sudah tersedia peralatan produksi hasil perikanan dan tempat pemasaran atau outlet. Ia mengungkapkan, tujuan dibangunnya sentra tersebut untuk membantu UKM Natuna memperoduksi dan memasarkan produk.

“Kami yang kelola, nantinya akan diberikan secara gratis kepada pelaku UKM,” ujarnya.

Ia meminta kepada UKM yang telah dipercaya untuk memanfaatkan sentra tersebut agar menjaga dengan baik. “Gratis selama dua tahun, kita lihat perkembangannya,” ujar Firdaus.

Baca juga: Bupati Natuna: Perlu Kolaborasi Antar Instansi Untuk Majukan Pariwisata

Sementara itu, Dedy salah satu pelaku UKM yang sudah menepati sentra mengaku terbantu dengan adanya sentra tersebut. Ia menyebut, saat ini menjual tiga jenis produk olahan hasil laut, yakni ikan dan sotong salai, abon ikan, dan bakso ikan. “Ada juga bakso ayam dan daging,” ucapnya.

Ia menyebut, pengolahan sampai penjualan dilakukan di dalam sentra, di mana pada bagian belangkang digunakan untuk pengelolaan dan depannya untuk pemasaran. “Harganya mulai dari Rp15.000 sampai Rp145.000,” ujarnya. (*)