Hukum  

Anggota DPRD Kepri Desak Pemerintah Tangani Ekspor Mebel Ilegal

Tanjungpinang, Ulasan. Co – Dewan Perwakilan rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Riau mendesak Pemerintah Daerah dan Pusat menangani bisnis ekspor mebel ilegal yang dijalankan PT Magrove Industry Park Indonesia (MIPI) di Kabupaten Bintan karena dikhawatirkan menimbulkan permasalahan nasional.

Ketua Komisi II DPRD Kepri Ing.Iskandarsyah di Tanjungpinang mengatakan pemerintah Bintan, Kepri, Pusat tidak dapat membeiarkan perusahaan yang berstatus sebagai Penanaman Modal Asing itu beroperasi secara ilegal,”

Aktivitas ilegal itu menurut dia tidak hanya mempengaruhi dunia investasi local, melainkan potensial memberikan dampak negatif terhadap hubungan perekonomian antara Indonesia dan Amerika. Hal ini disebabkan mebel yang diekspor PT MIPI ke beberapa negara bagian berasal dari China.

“Penerbitan perlu dilakukan agar tidak menjadi preseden buruk bagi investasi di daerah” tegasnya, yang juga wakil ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera.

ia mengatakan peraturan investasi dan perdagangan luar negeri harus ditegakkan. namun penegaran peraturan harus diiringi dengan pembinaan.

Aktivitas ilegal akan menguras energi invertor karena akan berhadapan dengan banyak hal. Kondisi ini yang menyebabkan perusahaan merasa tidak nyaman dan kesulitan mendapat keuntungan.

“Tentu aneh dan menarik untuk ditelusuri kalua mebel dapat diekspor dari perusahaan yang belum memiliki izin. pasti ada proses, yang perlu diselidiki.”singgungnya.

Iskandar megingatkan pemerintah untuk membina para investor sejak awal berinvestasi. pembinaan tersebut merupakan kewajiban pemerintah sehingga pengusaha merasa aman dan nyaman berinvestasi di Indonesia, khususnya di BIntan.

“Saya pikir ada proses yang dilangkahi, mungkin tidak dipahami investor, sehingga menyebabkan menimbulkan masalah” katanya.

Humas PT MIPI Edy Susanto mengatakan aktivtas PT MIPI masih berjalan seperti biasa. Kamis pekan lalu PT MIPI mengekspor “kitchen set”

“ekspor “kitchen set” sudah dilaksanakan sejak sekitar empat bulan lalu” ujarnya.