Tanjungpinang – Sepanjang tahun ini hingga 25 Agustus 2021, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri mencatat sebanyak 22.433 Pekerja Migran Indonesia (PMI) pulang ke Indonesia. Di antaranya 1.560 terkonfirmasi positif COVID-19.
Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Sekdaprov Kepri), Lamidi mengatakan, ribuan PMI itu masuk melalui sejumlah jalur yang sudah disiapkan oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia atau BP2MI lewat Kepri.
Ia menjelaskan, pihaknya juga memberikan sejumlah perawatan serta pengecatan kepada setiap PMI yang pulang ke Indonesia.
“Ditangani dengan baik. Mereka di cek antigen dan kesehatannya. Yang negatif kita silakan pulang. Yang positif kita rawat kemudian dicek lagi,” ucapnya di Kantor Gubernur Kepri, Kamis (26/08).
Lamidi menambahkan, pihaknya pun telah menyediakan sejumlah tempat karantina bagi PMI yang dinyatakan positif. Beberapa lokasi itu di antaranya ialah BP Batam, Asrama Haji, RSKI Galang, dan sejumlah tempat lainnya yang sudah disiapkan Pemprov Kepri dan BP2MI.
Lamidi pun menegaskan, Pemprov Kepri mengakomodir seluruh kebutuhan PMI setiap ingin pulang ke kampung halaman sehingga para PMI tidak perlu mengeluarkan biaya.
“Kita sediakan semua makan minum serta transportasinya gratis,” tegas Lamidi.
Menurutnya, meskipun tidak dalam jumlah besar, dalam setiap harinya terdapat kepulangan PMI dari Malaysia ke Indonesia. Oleh sebab itu, ia pun mengaku pihaknya telah memperketat jalur keluar masuk para PMI guna meminimalisir keberangkatan secara ilegal.
Baginya, setiap PMI wajib memiliki legalitas. Hal itu karena setiap PMI yang legal telah memiliki sertifikat keahlian tersendiri sehingga mempermudah dirinya saat berada di negara tetangga.
Pewarta: Muhammad Chairuddin
Redaktur: Muhammad Bunga Ashab
