BINTAN – Seorang petugas Pangkal Persatuan Laut dan Pantai (PPLP) Tanjunguban, Bintan, Kepulauan Riau menemukan mayat pria yang tergeletak di dalam bak air beton di kawasan Komplek PPLP Tanjunguban, Kamis 28 Maret 2024 tengah malam.
Kepala PPLP Tanjunguban, Sugeng Riyono membenarkan penemuan sesosok mayat pria tersebut oleh anggotanya.
Kata Sugeng kepada ulasan.co, Jumat 29 Maret 2024, awalnya anggotanya sedang patroli rutin malam hari. Saat itu, anggotanya mencium aroma tidak sedap di sekitar bak air beton yang berdekatan dengan rumah warga.
Setelah ditelusuri, lanjut dia, ternyata bau busuk tersebut berasal dari bak tersebut. Kemudian anggota tersebut memeriksanya, dan benar ada mayat pria tergeletak di dalam bak tersebut.
Saat itu juga, anggotanya menginformasikan kepada Ketua RW setempat. Pasalnya, ada warga sekitar yang merasa kehilangan anggota keluarganya karena tidak pulang beberapa hari.
“Bak air beton itu sudah lama tak dipakai. Saya tidak tahu fungsinya apa. Saya tugas di sini, bak air beton itu sudah ada,” ujar Sugeng.
Kini mayat tersebut sudah ditangani pihak Polsek Bintan Utara, Polres Bintan. “Sudah ditangani oleh Polsek Tanjunguban. Untuk lebih lanjut, langsung saja ke polisi ya,” sebutnya.
Sementara Kapolsek Bintan Utara, Kompol Suwitnyo melalui Panit Opsnal 2 Reskrim Polsek Bintan Utara, Ipda Mursalim menyebutkan, mayat yang ditemukan seorang pria bernama Muhammad Kadafi (39).
Saat ditemukan, almarhum Muhammad Kadafi dengan posisi terlungkup mengapung, dan tidak menggunakan pakaian (telanjang) di dalam bak bekas penampungan air yang tingginya kurang lebih 1,70 sentimeter.
Bak tersebut berada di seputaran gudang logistik KPLP Tanjunguban beralamat Jalan Tandaen, RT004/ RW 001, Kelurahan Tanjunguban Selatan, Kecamatan Bintan Utara.
Saat itu juga, mayat tersebut dibawa ke ruang jenazah Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Engku Haji Daud Provinsi Kepulauan Riau.
Dari pemeriksaan sementara, mayat tersebut diperkirakan meninggal dunia sudah lebih kurang 48 jam, dan ditubuhnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
“Mayat tersebut adalah anggota keluarga yang dilaporkan tidak pulang rumah dua hari lalu. Ini sudah diyakini oleh adek iparnya bernama Indra setelah melihat mayat tersebut,” jelas Suwitnyo.