JAKARTA – Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong (STY), akhirnya mengungkap secara detail kronologi dirinya diberhentikan oleh PSSI dari kursi pelatih Timnas Indonesia.
Pengakuan itu ia sampaikan saat berbincang dalam podcast milik Jeje, yang selama ini menjadi penerjemahnya di skuad Garuda.
Dalam obrolan tersebut, Shin Tae-yong mengisahkan bahwa keputusan PSSI datang di saat dirinya tengah fokus mempersiapkan laga krusial melawan Australia pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Saat itu, Indonesia baru saja kalah dari Jepang dan terperosok ke dasar klasemen grup.
“Sebenarnya, saya dan Kim Jong-in, staf analisis timnas, sudah punya rencana ke Australia pada bulan Maret. Kami ingin menyusun strategi, memikirkan cara mengumpulkan para pemain. Serta mengatur perjalanan mereka dari Eropa ke Australia,” ungkap STY, dilansir dari sport.detik.com.
Baca Juga: Erick Thohir Pecat Shin Tae-yong, Pelatih Baru Diumumkan 12 Januari
Ia mengaku yakin jika kondisi pemain tetap prima dan mampu menumbangkan Australia, peluang Indonesia lolos langsung ke putaran berikutnya akan terbuka lebar.
“Jepang memang sulit dikalahkan, tetapi kalau bisa menang lawan Australia, saya yakin kami bisa memenangkan semua laga selain melawan Jepang,” tambahnya.
Menurut STY, fokus tim benar-benar tertuju pada laga kontra Australia. Ia bahkan rela merelakan pertandingan melawan Jepang demi memprioritaskan perolehan poin maksimal dari lawan yang dianggap lebih realistis untuk ditaklukkan.
Baca Juga: Timnas Indonesia Siap Hadapi Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Namun, di tengah kesibukan merancang strategi, Shin Tae-yong justru menerima surat pemberhentian dari PSSI.
“Saat itu kami tidak punya rencana liburan. Kami hanya memikirkan bagaimana pemain yang bermain di luar negeri bisa berangkat lebih awal dari Eropa ke Australia, termasuk mengatur jadwal dan tiket pesawat. Bahkan, untuk kiper dari Amerika, Marteen, kami sudah memikirkan skemanya,” jelasnya.
STY mengaku sama sekali tidak menyangka akan diberhentikan. Menurutnya, jika saja Indonesia bisa menang melawan Australia di bulan Maret, peluang tampil di Piala Dunia akan sangat besar.
“Saking fokusnya menyiapkan pertandingan, saya tidak memikirkan hal lain. Jujur, saya tidak pernah membayangkan bakal berhenti,” tutupnya.***
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News
















