Simak, 7 Tanda Tubuh Kelebihan Lemak

Waspada! 7 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Lemak
Ilustrasi. Tidur gelisah jadi salah satu tanda tubuh terlalu banyak konsumsi lemak. (iStockphoto/Tero Vesalainen)

JAKARTA – Lemak merupakan zat yang diperlukan sebagai pasokan bahan bakar energi dalam tubuh. Namun, kadar lemak berlebih juga mempunyai dampak buruk bagi kesehatan, bahkan berakibat fatal.

Tanda terlalu banyak makan lemak sebenarnya bisa diketahui sendiri melalui beberapa indikasi yang muncul. Tubuh biasanya akan memberi respon jika lemak berlebihan dalam tubuh.

Menurut FDA, kebutuhan lemak harian setiap orang memang berbeda-beda. Namun, idealnya mereka perlu mengonsumsi sekitar 78 gram, apabila asupan kalori hariannya 2000 Kkal.

Apabila jumlah lemak yang dikonsumsi melebihi angka tersebut, dikhawatirkan tubuh Anda memberi reaksi seperti berikut.

1. Napas bau

Asupan lemak tinggi dalam tubuh dapat memperbanyak produksi keton, yaitu hasil akhir dari metabolik lemak.

Jika hasil keton tersebut bertambah, efek sampingnya akan muncul aroma tidak sedap pada napas atau bau mulut.

Terutama jika Anda sedang menjalani diet tinggi lemak dan mengurangi asupan karbohidrat, disarankan agar lebih sering menyikat gigi untuk mengurangi baunya.

2. Kolesterol tinggi

Jenis makanan tinggi lemak jenuh seperti mentega, keju, es krim, daging sapi, daging unggas, umumnya bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).

Apabila Anda sedang menjalani diet keto, maka tubuh sangat rentan memiliki jumlah LDL lebih tinggi.

Tak hanya itu, kadar kolesterol yang melebihi batas normal memberi peluang besar terhadap risiko penyakit kronis yaitu tekanan darah tinggi (hipertensi), jantung koroner, hingga stroke.

3. Berat badan naik

Berat badan terus mengalami kenaikan juga termasuk salah satu tanda Anda terlalu banyak makan lemak. Pasalnya, jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh terlalu berlebihan.

Perlu diketahui bahwa lemak tinggi berarti kalorinya juga tinggi dan mereka dapat mudah mendorong ke dalam kelebihan kalori daripada protein atau karbohidrat.

4. Kembung

Menurut ahli diet sekaligus penulis Read It Before You Eat It: Taking You from Label to Table, Bonnie Taub-Dix, makan terlalu banyak lemak dapat menyebabkan perut kembung.

Dikutip dari Mayo Clinic, hal itu disebabkan oleh lemak yang sulit dipecah dalam tubuh, sehingga mereka berfermentasi lebih lama di perut.

Dampak buruk lainnya akan timbul sendawa secara berulang, kembung disertai gas sampai terasa begah.

5. Diare

Merujuk Harvard Health Publishing, jika Anda terlalu banyak mengonsumsi lemak, tubuh mungkin langsung memberi respons ingin buang air besar.

Tak hanya itu, jika makanan berlemak itu tidak terserap dengan baik, maka usus besar bisa menghasilkan cairan berlebih penyebab diare.

Apabila kondisi ini dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko kanker usus besar di kemudian hari.

6. Tidur gelisah

Seorang ahli diet menyatakan bahwa makanan tinggi lemak memang bisa membuat Anda mengantuk.

Namun sebaliknya, kondisi tersebut memungkinkan Anda mengalami kesulitan tidur sebab lemak tubuh terhambat dalam sistem pencernaan.

Hasil penelitian menemukan, orang yang makan makanan rendah serat dan tinggi lemak jenuh akan sering terbangun malam sehingga durasi istirahatnya jadi berkurang.

7. Lesu

Meskipun tubuh Anda membakar lemak untuk energi, konsumsi makanan tinggi lemak berpotensi membuat lesu serta mengantuk di siang hari.

Berdasarkan studi Nutrient yang rilis 2016 lalu, tanda Anda terlalu banyak makan lemak ini erat kaitannya dengan kelelahan. Terutama jika dikonsumsi saat jam produktif, makanan berlemak dapat menurunkan energi sekaligus membuat jantung kurang sehat.

Ilustrasi. Tidur gelisah jadi salah satu tanda tubuh terlalu banyak konsumsi lemak. (iStockphoto/Tero Vesalainen)