Singapura Bakal Terapkan Kebijakan Kerja Empat Hari Sepekan

Kawasan publik patung Merlin Singapura. (Foto:Instagram/adnankudo)

JAKARTA – Pemerintah Singapura akan menerapkan kebijakan bekerja empat hari selama sepekan bagi pekerja. Hal itu disampikan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Singapura, Gan Siow Huang, yang dikutip dari CNA.

Gan Siow Huang menilai, empat hari kerja dalam sepekan akan membuat kinerja pekerja semakin lebih baik. Namun, lanjut dia, untuk beberapa sektor mungkin tidak tepat jika diberlakukan dengan kebijakan tersebut.

Gan menambahkan, negara-negara maju seperti Irlandia, Jepang, dan Spanyol kini sudah menerapkan kebijakan empat hari kerja dalam sepekannya.

“Satu minggu kerja empat hari adalah salah satu dari banyak jenis pengaturan kerja yang fleksibel. Kementerian bersama dengan mitra tripartit kami, sangat mendorong pengusaha dan karyawan untuk terbuka terhadap pengaturan kerja yang fleksibel, dalam segala bentuknya untuk mengidentifikasi dan mengadopsi yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis unik mereka dan kebutuhan pekerja mereka,” kata Gan.

Gan mencontohkan, karyawan di Belgia memiliki hak untuk meminta empat hari kerja dalam sepekan.

Baca juga: KKP dan Polri Bongkar Modus Baru Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura

Tetapi, lanjut Gan, dengan jam kerja harian yang diperpanjang. Sehingga jumlah jam kerja dalam sepekan tetap sama.

Gan pun menilai, terkait untuk peningkatan produktivitas akan bergantung pada sektor dan jenis pekerjaannya.

“Sejauh ini, hasilnya beragam. Ada beberapa kekhawatiran utama yang dimiliki pemangku kepentingan, yang mencakup pada produktivitas, biaya bisnis, dan kesejahteraan karyawan,” ujar Gan.

“Dalam beberapa kasus yang ada, pengurangan jam kerja harus dikompensasi dengan mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja,” kata Gan.

Di sisi lain, kata Gan, ada kekhawatiran dari pekerja akan pengurangan gaji jika hari kerja dikurangi dari lima atau enam menjadi empat hari dalam sepekan.

“Pada saat yang sama, karyawan khawatir bahwa gaji mereka dapat dikurangi karena jam kerja yang lebih sedikit. Sementara beberapa dapat menghadapi peningkatan stres, ketika mereka bekerja lebih banyak dari biasanya dalam sehari untuk menyelesaikan pekerjaan mereka,” imbuhnya.

Baca juga: Atlet Renang Singapura Peraih Emas Mengaku Pakai Ganja di SEA Games Vietnam