Sinyal Wali Kota Batam Maju Pilkada Kepri Lewat Baliho, Pengamat: Mirip Ala Gemoy

Baliho Rudi
Salah satu baliho Muhammad Rudi. (Foto: Dok Warga)

TANJUNGPINANG – Pengamat politik Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stisipol) Raja Haji, Endri Sanopaka turut menyoroti papan iklan baliho menampilkan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi di Jalan Kamboja, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Ia menyebut hal itu sebagai langkah malu-malu Rudi mencalonkan diri menjadi gubernur dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kepri 2024 mendatang.

Pada baliho tersebut tertera tulisan ‘Tenang Aja H. Muhammad Rudi Ada Untuk Provinsi Kepri’dan menampilkan karikatur Rudi sedang mengendarai Vespa.

Menurut Endri, keberadaan baliho bernuansa promosi tersebut merupakan langkah malu-malu Rudi dalam memperkenalkan diri menuju Pilkada 2024.

“Kenapa tidak langsung saja saya akan maju sebagai calon gubernur,” ungkapnya, Sabtu 2 Maret 2024.

Endri menilai, walaupun cara tersebut belum bersifat terang-terangan. Namun, masyarakat bisa menilai arah dan maksud dari baliho tersebut sebagai tanda untuk maju menjadi calon Gubernur Kepri.

Endri menuturkan saat ini momen pas bagi kandidat untuk memperkenalkan diri. Akan tetapi, kandidat tidak boleh mengenyampingkan jumlah perolehan kursi di DPRD provinsi dan kota yang menentukan partai politik dapat mengusung pasangan calon atau tidak untuk menjadi gubernur.

“Syarat minimal jumlah kursi itu kan 20 persen. Sekarang kita sudah bisa ancang-ancang partai mana yang bisa memenuhi itu, misalnya Golkar,” ungkapnya.

Tentunya partai-partai tersebut dapat mengusung sendiri kandidatnya atau berkoalisi.

“Saat ini partai politik pastinya mulai melihat kandidat mana potensial untuk didukung kemudian diantarkan menuju Pilkada,” ujarnya.

Endri kembali mengungkapkan langkah Rudi menggunakan baliho tersebut bukanlah sesuatu yang aneh karena publik telah lama mengetahui Rudi berkeinginan menjadi calon cubernur.

“Tapi politik itu kan dinamis, pendaftaran itu kalau tidak salah di bulan Agustus, ‘last minutes’ bisa saja berubah,” ujarnya.

Lagipula menurut dia, pasca pemilihan legislatif (pileg) Pemilu 2024 siapa saja berhak dan mempunyai kesempatan yang sama untuk menawarkan diri. Tergantung partai politik yang menilai seperti apa kandidat yang akan diusung.

“Bisa nanti kandidat yang mendekati partai politik (parpol) yang mendapatkan kursi di Pemilu 2024, atau sebaliknya parpol yang menangkap peluang untuk mengusung kandidat yang berpotensi menang,” ujarnya.

Endri juga melihat hal yang menarik terkait baliho Rudi yang terpampang di Jalan Kamboja Tanjungpinang. Menurutnya dari baliho yang tampak, tidak jelas Rudi saat ini diusung oleh parpol mana. Hal ini mengindikasikan Rudi siap dilamar oleh partai lain, selain Partai NasDem.

“Padahal saya pikir NasDem punya cukup kursi ya di DPRD provinsi,” ujarnya.

Hal ini bagi Endri adalah sesuatu yang wajar. Karena sejak awal Rudi tidak pernah menampilkan identitas partainya, padahal ia selama ini adalah ketua DPW Partai NasDem Kepri.

“Paling tidak dia kan bisa memperkenalkan diri dulu, ini loh dia calon gubernur dari NasDem, tapi kan tidak,” ujarnya.

Endri menilai ada kemungkinan Rudi akan mengambil langkah untuk beralih ke partai lain. Hal itu dapat dilihat dari tagline tenang-tenang saja yang terkesan meniru gaya jargon Gibran Rakabuming Raka, Cawapres 02.

Tak hanya itu, warna desain baliho tersebut juga meniru warna ‘ala-ala’ kampanye pasangan nomor urut 02, Prabowo-Gibran yang  dikenal dengan Gemoy. Terkesan mengidentikkan dirinya berada di pihak 02.

“Sepertinya dia ingin membawa efek dan pengaruh dari Pemilihan Presiden (Pilpres) ke Pilkada,” ujarnya.

Baca juga: Diusung Kembali di Pilkada Kepri 2024, Ansar: Saya Golkar Tulen, Tak Lompat-Lompat

Selain itu, Endri juga menyoroti Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang berkemungkinan menjadi lawan politik Rudi. Ansar Ahmad dinilai memiliki peluang untuk maju satu periode kembali.

“Kita tahu periode Ansar tidak genap 5 tahun, nah menurut keputusan MK Pilkada diadakan serentak. Sehingga mau tidak mau Ansar bisa mencalonkan diri kembali,” tuturnya.

Ansar juga diuntungkan dengan posisinya sebagai incumbent (petahana) sehingga lebih dikenal dan mempunyai ruang gerak yang lebih luas di tujuh kabupaten/kota yang ada di Kepri.

“Hal ini yang tidak dimiliki Rudi, tidak mungkin dalam waktu yang singkat Rudi dapat menjangkau seluruh wilayah di Kepri,” ujarnya.

“Dan Ansar bersama partainyasudah jelas-jelas berada di pihak 02,” sambungnya.

Menurut Endri yang menjadi keunikan nantinya adalah baik Ansar maupun Rudi adalah sama-sama pertarungan antar pendukung 02.

“Walaupun Rudi tidak terang-terangan. Tapi namanya politik itu dinamis, barangkali mungkin nanti ada konsolidasi ataupun aklamasi diantara mereka, wallahuallam,” tutupnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News