Siput Gonggong di Kepri Terancam Punah

Gonggong siap dikonsumsi setelah direbus. (Foto:Istimewa)

BATAM – Siput gonggong, yang merupakan menu makanan seafood khas Kepulauan Riau, yang bernama latin Strombus Canurium (ganus) ini diprediksi diambang kepunahan.

Kepala Balai Perikanan dan Budidaya Laut (BPBL) Batam, Ikhsan Kamil, mengatakan, tingkat konsumsi yang tinggi dan pertumbuhan gonggong yang lambat menjadi penyebab hewan bercangkang ini diprediksi akan punah.

“Jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu jauh. Pada saat surut gampang mengumpulkan gonggong disini (sekitaran BPBL), sekarang udah susah,” pria yang akrab disapa Emil ini kepada ulasan, Senin (1/8).

Ia meminta, masyarakat tak hanya mengeskploitasi gonggong sebagai komersial, namun juga bagaimana membuat ia tidak punah.

“Konsumsi masyarakat itu tinggi. Apalagi yang dijual di restoran. Seharusnya restoran juga memikirkan kelangsungan habitat gonggong. Jangan hanya mengesploitasi saja,” kata Emil.

Baca juga: Rektor UMRAH Ingatkan Ada Bagian Siput Gonggong yang Tak Sehat Dikonsumsi

Lanjutnya, jika melihat dari segi ukuran pertumbuhan hewan ini dinilai sangat lambat.

“Menurut saya ke arah sana (punah) sangat besar. Kita pernah membudidayakan di sini (BPBL). Proses pertembuhannya bertahun-bertahun tidak tumbuh, tapi kita tidak tahu di alam (liar) ini dia makan apa,” kata dia.

Menurutnya, mungkin ada di alam ini yang spesial sehingga tumbuh besar, atau memang tumbuhnya bertahun-tahun.

Pihaknya kini tak lagi melakukan penilitian untuk budidaya gonggong, selain waktu juga tidak ekonomis.

“Gak ekonomis melakukan penelitian. Terkahir 2015. Ini baru prediksi, tapi kembali, harus dilakukan penelitian lebih lanjut,” tutupnya.

Baca juga: Cangkang Gonggong Jadi Souvenir dan Bernilai Ekonomis