KARIMUN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Karimun belum dapat memastikan penyebab belasan siswa usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hingga kini proses uji laboratorium masih dilakukan terhadap dua sampel makanan yang dikonsumsi para siswa.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Soerjadi, mengatakan sampel makanan dari menu yang disajikan kepada siswa telah dikirim ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Batam untuk dilakukan pemeriksaan.
“Untuk hasil uji lab sampai saat ini belum keluar. Kami masih menunggu, nanti akan segera merilisnya jika sudah ada,” ungkap Soerjadi.
Ia menjelaskan, proses uji sampel diperkirakan memakan waktu hingga tiga hari. Apabila hasilnya negatif mengandung bakteri maka penyebab dugaan keracunan itu dapat dipastikan tidak berasal dari menu makanan.
Namun, jika hasil menunjukkan positif bakteri, maka peneliti memerlukan waktu tambahan untuk memastikan lebih lanjut.
“Oleh karena itu kita tunggu saja prosesnya,” katanya.
Diketahui sebelumnya, 14 orang siswi SMPN 2 Karimun mengeluhkan mual, muntah dan sakit perut setelah menyantap menu MBG berupa olahan tempe, telur dan acar, 25 September 2025.
Berselang sehari, peristiwa siswa keracunan kembali dialami oleh 9 orang anak SD 010 Parit Lapis setelah mengkonsumsi menu burger program MBG.
Akibat insiden ini, dua dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Karimun ditutup hingga menunggu hasil uji lab.
















