Siswa SD Belajar di Lantai di Batam, Kepsek: Meja dan Bangku Tiba Pekan Ini

SDN 004 Lubuk Baja
Ruang kelas belum ada meja dan bangku di SDN 004 Lubuk Baja, Batam, Kepri. (Foto: Muhammad Islahuddin)

BATAM – Pihak Sekolah Dasar Negeri (SDN) 004 Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau, menjelaskan terkait polemik siswa kelas VI belajar di lantai atau tanpa meja dan kursi.

Kepala SDN 004, Raudah mengatakan, kondisi ini berlangsung kurang lebih tiga bulan lalu sejak masuknya tahun ajaran baru 2022/2023. “Jadi kalau ada narasi yang bilang dua tahun itu kurang tepat. Kita di tahun 2020 sampai 2021 saja belajar daring,” kata Kepala Sekolah (Kepsek) Raudah di Batam, Kamis (22/9).

Meski di tahun 2021 sempat belajar tatap muka, namun sitemnya masih 50 persen, sehingga tidak ada kendala mengenai kursi dan meja dalam pembelajaran. Ia menjelaskan kekurangan meja dan kursi ini disebabkan penambahan kuota penerimaan siswa baru di sekolahnya.

“Awalnya kita mau menerima kelas I hanya dua rombel [rombongan belajar] saja, tapi siswa yang daftar di luar dugaan dan usia mereka sudah wajib belajar,” kata dia.

“Sehingga pihaknya melakukan penambahan rombel dan total kelas I menjadi tiga rombel,” ujarnya lagi.

SDN 004 Lubuk Baja
SDN 004 Lubuk Baja, Batam, Kepri. (Foto: Muhamad Islahuddin)

Saat ini pihaknya tengah memesan kursi dan meja untuk para siswa tersebut. Namun, kursi tersebut belum selesai dan diperkirakan akhir pekan ini sudah lengkap semua. “Bukan tidak ada bangku, ada. Tapi masih dikerjakan,” kata dia.

Ia menjelaskan, pihak orang tua murid telah mengerti mengenai kondisi yang terjadi di sekolah. Tidak ada pihak orang tua yang keberatan. “Sudah kami bicarakan dengan orang dan mereka semua menegerti. Tidak ada yang keberatan,” kata dia.

Salah seorang murid kelas VI yang ditemui ulasan.co, tidak keberatan dengan kondisi belajar tanpa meja dan kursi. “Tak susah kok. Kami bisa nyender di tembok tapi baju kami jadi putih,” kata dia sembari tertawa.

Semenara itu, Kepada Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan mengatakan, kondisi ini disebabkan tahun ajaran 2021 lalu pihak sekolah menambah daya tampung siswa. “Rencana awalnya kita mau terima dua kelas saja di sini, tapi banyak yang minta anaknya sekolah di sini. Supaya diterima kita tambah lagi satu kelas,” kata Hendri.

Baca juga: Astaga, Pelajar Buang Bayi ke Semak-Semak di Batam