Siswa SMAN 4 Batam Positif COVID-19

Siswa SMAN 4 Batam Positif COVID-19
Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi (Foto: Muhammad Islahuddin/Ulasan.co)

Batam – Seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Batam, Kepulauan Riau dikabarkan terpapar COVID-19 pada Sabtu (29/01) lalu.

Kabar tersebut dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi. Didi mengatakan, siswa itu diketahui tidak terpapar virus corona dari lingkungan sekolah. Melainkan dari kasus positif lain, yang merupakan pelaku perjalanan dari Medan, Sumatera Utara.

“Tapi kami belum tahu apakah dia terpapar Omicron apa enggak,” kata Didi di Batam, Senin (31/01).

Siswa itu diketahui positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test antigen. Siswa tersebut telah menjalani tes PCR dan sedang di karantina sembari menunggu hasil.

“Kalau nanti dari hasil pemeriksaan PCR positif, maka kami akan screening Omicron,” katanya.

Baca juga: Duh! Sudah 16 Kasus Omicron di Kepri

Berdasarkan informasi yang diperoleh, jumlah kasus Omicron yang ditemukan di Batam, baik kasus lokal maupun Pekerja Migran Indonesia (PMI), hingga saat ini berjumlah 13 kasus.

Sebelumnya diberitakan, Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 mencatat sudah 16 kasus varian baru Omicron di Kepulauan Riau (Kepri).

Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19 Kepri, Tjetjep Yudiana mengatakan, hingga Senin (31/01), total kasus di Kepri mencapai 64 orang. Dari total keseluruhan kasus itu, belasan diantaranya merupakan kasus Omicron.

“Omicron terdektsi 16 kasus, di antaranya 11 kasus di Batam, 1 kasus Karimun, 3 tiga kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI), dan 1 warga Pekanbaru,” kata Tjetjep saat menghadiri program U-TALK ulasan.tv di kantor Ulasan Network, Jalan DI Panjaitan, Tanjungpinang, Senin.

Tjetjep Yudiatna menegaskan, pihaknya akan terus melakukan testing dan tracing untuk menangani hal itu.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak takut akan hal itu. Pasalnya, transimisi Omicron di Kepri didominasi kasus yang tidak berasal dari Kepri.

“Kita boleh beraktivitas, tapi tetap mematuhi protokol kesehatan,” tegas Tjetjep. (*)