SMAN 25 Batam Dapat RKB, Tidak Ada Lagi Ruang Kelas Darurat

Suka cita pelajar SMAN 25 Batam menyambut kedatangan Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Rabu (25/1) sore. (Foto: Muhammad Chairuddin/istimewa/Ulasan.co).

BATAM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) menambah sepuluh unit Ruang Kelas Baru (RKB) untuk Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 25 Batam, Kepulauan Riau.

Bangunan RKB tersebut resmi diluncurkan Gubernur Kepri Ansar Ahmad, sore kemarin. Sepuluh unit RKB tersebut rencana diperuntukkan untuk 4 ruang laboratorium, Tata Usaha, Perpustakaan, UKS dan dua ruang kelas belajar.

Kepala SMAN 25 Batam, Syurman mengucap rasa syukur kepada Pemprov yang sudah mengalokasikan anggaran untuk membangun ruang belanjar yang selama ini sudah dinanti-nantikan di sekolah tersebut. Menurutnya, sudah hampir tiga tahun para pelajar terpaksa menggunakan kelas darurat untuk mengikuti proses belajar-mengajar di sekolah tersebut.

“Memang sejak berdiri sekolah ini ruang belajarnya sangat terbatas, para siswa harus belanjar dikelas darurat. Adanya ruang kelas baru ini kita sangat bersyukur,” tegas Syukur, Kamis (26/1).

Untuk kelancaran proses belajar-mengajar, setiap hari biasanya guru dan siswa harus menyesuaikan bentuk ruang dan meja belajar yang sebisa mungkin nyaman. Bahkan kata dia, pihak sekolah harus memberlakukan sistem belanjar pagi dan siang.

Sebenarnya, pihaknya masih membutuhkan banyak RKB untuk mendukung kelancaran belanjar. Mengingat jumlah pelajar di SMA mampu 1.053 orang, sementara kelas yang tersedia hanya 25 ruangan. Tentu tidak mampu menampung kapasitas ruangan dan kondisi belanjar yang efektif.

“Kita masih butuh banyak ruang kelas belajar, penambahan paling tidak sekitar 20 ruangan kelas lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad berjanji akan terus mengupayakan bangunan sekolah yang memadai di Kepulauan Riau agar para pelajar nyaman menimba ilmu. Khusus RKB di SMAN 25 tersebut, bantuan yang dikelarkan menggunakan APBD Pemprov mampu mencapai Rp3,5 miliar.

“Kita akan kebut terus untuk kemajuan pendidikan di Kepri saat ini, kalau sekaligus, sementara kemampuan kita sangat terbatas,” ucap Ansar.