SMPN 39 Surabaya Uji Penerapan Tidur Siang Siswa Selama 45 Menit

Siswa SMPN 39 Surabaya saat tidur siang selama 45 menit di ruang kelas. (Foto:Dok/tangkapan video Instagram SMPN39Sby)

SURABAYA – Guna meningkatkan konsentrasi agar segar kembali mengikuti aktivitas belajar, SMP Negeri 39 Surabaya melakukan uji coba penerapan tidur siang bagi siswanya mulai, Rabu 22 Januari 2025.

Siswa SMPN 39 Surabaya bersiap menata meja dan kursi di ruang kelasnya masing-masing untuk tidur siang di lantai dengan menggunakan tikar dan bantal. Mereka juga membuat pembatas, antara siswa laki-laki dan perempuan.

Sebelum tidur siang, para siswa wajib menunaikan ibadah salat zuhur berjamaah bagi yang Muslim. Setelah itu, mereka pun bersiap menyiapkan perlengkapan tidur siang seperti tikar dan bantal.

Kemudian, pda pukul 13:15 WIB, seorang guru memberikan instruksi melalui mikrofon yang terdengar di seluruh area sekolah, pintu-pintu ruang kelas juga ditutup, dan musik instrumental bernada relaksasi pun diputar.

Masing-masing wali kelas turut melakukan pengawasan terhadap anak didiknya. Bila ada siswa yang belum tidur, para guru tersebut langsung memperingatkan mereka.

Tidur siang siswa berlangsung kurang lebih 45 menit lamanya, hingga pukul 14:00 WIB.

Kepala SMP Negeri 39 Surabaya, Rini Aswinarti mengatakan, uji coba tidur siang siswa diinisiasi oleh pihaknya. Lantaran, setelah mengamati keharian anak didiknya terlihat seperti kehilangan konsentrasi saat belajar.

“Temuan itu lalu kami diskusikan bersama pada saat rapat dinas, bagaimana kalau kita lakukan kegiatan yang mendukung, biar fokusnya kembali, tubuhnya sehat, semangat. Tercetuslah reklasasi, tidur, lalu didengarkan musik-musik biar anak itu bisa semangat lagi,” kata Rini Aswinarti, Rabu 22 Januari 2025 mengutip cnnindonesia.

Rini pun berharap, dengan kegiatan tidur siang dapat memberi dampak yang positif kepada siswanya. Empati dan simpati mereka akan terbangun, dapat menemukan konsentrasi kembali ketika belajar, serta dapat mengembalikan semangat mereka.

“Ini ingin bertujuan untuk membangun fokus kembali, tubuhnya sehat, hatinya semangat, empati kepada sesamanya, ceria dan punya kreativitas, sehat badannya, sehat rohaninya,” ujar Rini menambahkan.

Dia pun mengatakan bahwa program tidur siang ini dilaksanakan setiap Rabu karena masih dalam tahap uji coba.

Selanjutnya, pihak sekolah akan membagikan angket kepada wali murid, guru dan siswa untuk mengevaluasi apakah program tersebut layak untuk diteruskan atau tidak.

Salah satu siswa SMPN 39 Surabaya kelas 8B, Arya Putra Akbar Prasetya mengatakan, dirinya merasakan manfaat tidur siang ini. Menurutnya, setelah tidur siang bisa kembali segar dan memulihkan konsentrasinya saat belajar.

“Jadinya lebih segar dan fresh lagi, walaupun sebenarnya selalu tidur cukup di rumah pas malam hari. Bersemangat lagi untuk aktivitas selanjutnya ini,” tutur Arya menutup wawancara.