BINTAN – Pengelola SPBU Pertamina di Kilometer 20 arah Kijang, Kabupaten Bintan akan bertanggungjawab mengganti kerugian kendaraan warga yang rusak akibat bahan bakar minyak (BBM) pertalite tercampur solar.
Diduga ada puluhan kendaraan mogok, setelah mengisi BBM di SPBU tersebut pada Rabu 31 Juli 2024.
Penanggung jawab SPBU km 20, Feri meminta masyarakat untuk melaporkan jika ada kerusakan yang dialami usai mengisi BBM di SPBU-nya.
Feri mengatakan, jika pengendara yang merasa menjadi korban, untuk membawa struk perbaikan kendaraannya, agar pihaknya mengganti dengan nominal uang dan bensin jenis pertamax.
“Kalau pergi ke bengkel dan perbaiki motornya yang rusak, silahkan datang kesini untuk kami ganti kerugian. Tapi bawa struk perbaikan kendaraannya,” kata dia.
Ia menyebut, selama 3 hari kejadian, baru belasan pengendara baik roda dua atau roda empat yang meminta pertanggung jawaban pom bensin.
“Kita akan tetap tanggung jawab karena itu kelalaian kami. Tapi sejauh ini ada 11 yang baru klaim ganti rugi,” ucapnya.
Ia menjelaskan, kronologi tercampurnya pertalite dengan solar ketika salah seorang petugas lapangan yang tidak sadar memasukan selang minyak dari mobil tangki ke tangki penyimpanan milik Pom bensin.
“Jadi ini kesalahan kami. Ada petugas yang salah memasukan selang dari tangki mobil ke tangki penyimpanan, sehingga pertalite dan solat tercampur,” ucap dia.
“Kami meminta maaf kepada seluruh pelanggan karena kejadian ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, atas kejadian tersebut, pom bensin km 20 akan menutup sementara untuk pengisian pertalite sembari menunggu pihak pertamina Tanjung Uban untuk menyedot pertalite bercampur solar.
“Mudah-mudahan minggu ini sudah bisa kembali beroperasi,” tutupnya.