TANJUNGPINANG – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kepulauan Riau (Kepri) berpartisipasi dalam Pekan Kebudayaan di Tugu Sirih, Kawasan Gurindam 12, Kota Tanjungpinang, Jumat (22/09).
Pekan Budaya yang digelar Dinas Kebudayaan Kepri banyak menyediakan stan kepada peserta. Namun, stan BPMP Kepri paling banyak dikunjungi pelajar, mulai tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Dasar (SD).
“Mereka datang untuk menyaksikan pameran, dengan kolaborasi semua stan anak-anak antusias mengikuti permainan rakyat yang kita disediakan,” Kapokja Kemitraan Daerah BPMP Kepri, Roni Indra, di lokasi.
Roni menyampaikan, BPMP Kepri konsen dalam hal mengadvokasi pemerintah daerah (pemda) terkait kebijakan Merdeka Belajar. Dalam pemeran ini mengusung isu berkaitan dengan kebijakan-kebijakan Merdeka Belajar yang memang bagian peran dari BPMP Kepri.
“Ini bukan pemeran pertama, kita juga kemarin mengikuti pameran di Pamedan diselenggarakan Balai Pelestarian Kebudayaan, waktu itu kita mendapat apresiasi, karena kita menampilkan karakteristik lokal, artinya ada budaya lokal yang kita angkat, sinkron dengan karakter diminta profil Belajar Pancasila,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya terus berupaya mendekatkan stakeholder untuk dapat memahami kebijakan kemerdekaan belajar dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan anak didik.
“Setiap pameran kita selalu menampilkan isu-isu berkaitan dengan perencanaan berbasis data, program sekolah penggerak, tranportasi digital, transisi PAUD dan seterusnya, dalam rangka pemulihan pembelajaran anak didik,” ujarnya.
Dalam pameran ini BPMP Kepri juga menampilkan beberapa permainan rakyat, seperti bakiak, egrang, engklek, ular tangga dan lainnya.
“(Permainan rakyat) bagian dari program kampanye sekolah sehat, artinya, anak sehat secara fisik dengan memperkenalkan ke masyarakat lewat advokasi dan edukasi,” ujarnya.
“Kita berupaya melakukan pemulihan pembelajaran dari sisi kognitif atau karakter. Jadi, permainan yang ditampilkan ini menuju kepada bagaimana meningkatkan atau membangkitkan semangat mereka (anak didik),” katanya lagi.
Sementara itu, Guru SDN 3 Tanjungpinang Barat, Atta Fatmasari mengapresiasi stan BPMP Kepri. Menurutnya, dengan dihadirkannya permainan tradisional Melayu, anak didik bisa langsung memainkannya.
“Luar biasa menarik, bisa langsung dimainkan anak-anak, bukan hanya sekadar gambar, foto, sehingga anak-anak bisa tahu cara memainkannya,” ujarnya.
“Permainan rakyat ini bisa lestari di tengah gempuran zaman digital. Dengan ini anak-anak tahu bakiak, egrang, yeye,” ujarnya lagi.
Baca juga: UPT Kemendikbudristek Kepri Sukses Gelar Jalan Sehat Merdeka Belajar di Tanjungpinang
Sebagaimana diketahui, Pekan Kebudayaan ini digelat dalam rangka memperingatiĀ Hari Jadi ke-21 Provinsi Kepri, dari tanggal 21- 23 September di pelataran Tugu Sirih.
Selama tiga hari pergelaran Pekan Kebudayaan, ada empat acara utama yang bisa dinikmati masyarakat. Keempat acara tersebut adalah pagelaran seni pertunjukan, pameran budaya, workshop dan lomba melukis, dan kompetisi permainan dan olahraga tradisional. (*)
Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News