Bidik  

Stok Vaksin Langka di Tengah Kasus COVID-19 Menggila

Ilustrasi vaksin. (Foto: Antara)

Vaksinasi Massal Sempat Terhenti

Menipisnya stok vaksin di Provinsi Kepri tentunya turut memberikan dampak ke program vaksinasi di Ibu Kota Provinsi. Akibatnya, sejumlah sentra vaksinasi sempat terhenti sementara, dan hanya membuka vaksinasi dosis ke-2.

Koordinator Vaksinasi Asrama Haji, Mairaningsih Savitri membenarkan hal tersebut. Menurutnya, aktivitas vaksinasi di tempat ia bertugas sempat terhenti sementara.

“Iya sih sempat berhenti kemarin hari Kamis (22/07),” jelasnya di Asrama Haji Tanjungpinang, Jumat (23/07).

Lanjutnya, hal itu dikarenakan tidak adanya stok vaksin yang tersalurkan ke Asrama Haji. Ia pun mengaku bahwa pihaknya tidak dapat menjamin ketersediaan vaksin di sentra vaksinasi, khususnya di Asrama Haji.

“Ya karena laporan dari Dinkes Kota itu stoknya memang kosong. Jadi kami terpaksa menghentikan kegiatan vaksinasi,” jelasnya lagi.

Dikatakan Mairaningsih, kegiatan vaksinasi akhirnya dapat berjalan kembali pada Jumat (23/07). Namun, jumlah vaksin yang diterima pihaknya hanya 20 vial vaksin Sinovac dan 5 vial vaksin AstraZeneca khusus untuk dosis kedua.

“Ini dikirim vaksin bantuan dari Batam. Tapi jumlahnya tidak banyak. Kami kebagian 20 vial Sinovac dan 5 vial AstraZeneca,” tuturnya.

Hal serupa juga terjadi di Puskesmas Sei Jang, Kota Tanjungpinang. Kepala Puskesmas, Muhammad Paisal, membenarkan bahwa aktivitas vaksinasi di tempatnya bertugas sempat terhenti pada Kamis (22/07) kemarin.

Kendati demikian, vaksinasi kembali berjalan sejak Jumat (23/07) dengan 23 vial stok vaksin. Seluruh vaksin tersebut juga dialokasikan untuk vaksinasi dosis kedua.

“Hari ini ada vaksin. Kita dapat 23 vial. Kita utamakan untuk yang vaksinasi dosis kedua,” imbuhnya.

Paisal juga mengakui bahwa pihaknya belum dapat memastikan vaksinasi untuk hari-hari berikutnya. Baginya, semua itu bergantung pada stok vaksin yang dimiliki Pemkot Tanjungpinang.

“Kita masih menunggu informasi. Karena kita kan unit pelaksana,” pungkasnya.