Sungai Cikole Meluap, Belasan Rumah Warga di Cianjur Terendam Banjir

Sungai Cikole Meluap, Belasan Rumah Warga di Cianjur Terendam Banjir
Sungai Cikole di Kecamatan Campakamulya, Cianjur, Jawa Barat, meluap sehingga merendam belasan rumah warga, akibatnya puluhan kepala keluarga mengungsi, Selasa (1/2).ANTARA POTO. (Ahmad Fikri)

Cianjur – Sebanyak 12 rumah warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terencam banjir akibat meluapnya Sungai Cikole yang berada di Kota Sukabumi, Selasa (1/2).

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo mengatakan, warga yang terdampak banjir itu saat ini telah diungsikan ke tempat yang lain untuk menghindar banjir susulan.

“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun puluhan kepala keluarga terpaksa diungsikan ke tempat aman, karena ditakutkan banjir bandang kembali terjadi,” kata Rudi, Selasa.

Baca juga: Sungai Ciberes Meluap, 3 Desa di Cirebon Terendam Banjir

Ia menjelaskan, Relawan Tangguh Bencana (Retana) telah mengimbau agar warga waspada dan segera mengungsi karena air sungai terus meninggi akibat hujan dengan intensitas tinggi dan lebih dari dua jam.

Warga, lanjutnya, sudah berada di sejumlah tempat pengungsian ketika air bah setinggi 1 sampai 1,5 meter menggenangi perkampungan. Bahkan, pihaknya sudah mengirim petugas untuk melakukan pendataan dan membawa bantuan yang dibutuhkan pengungsi.

“Kami belum bisa memastikan sampai kapan air akan surut dan warga mengungsi, karena hujan kembali turun deras sejak siang hingga sore hari. Untuk antisipasi, kami masih meminta warga untuk bertahan di pengungsian, karena ditakutkan banjir susulan kembali terjadi,” katanya.

Baca juga: Banjir Landa Aceh Timur, 228,5 Hektare Sawah Gagal Panen

Kapolsek Campaka Iptu Agus menjelaskan akibat banjir bandang membuat bangunan madrasah roboh tertimpa pohon yang tumbang tergerus air bah dan lebih dari dua hektare sawah terancam gagal panen, karena terendam banjir. Tidak ada korban jiwa, namun pihaknya masih mendata berapa rumah yang terdampak lainnya.

“Kami bersama petugas dari BPBD masih melakukan pendataan, sementara tercatat 12 rumah terendam banjir dan puluhan lainnya terancam, satu madrasah roboh tertimpa pohon tumbang dan lebih dari dua hektare sawah gagal panen,” katanya.

Hingga saat ini, tambah dia, petugas gabungan bersama relawan masih siaga dan waspada, serta segera mengevakuasi warga ketika air sungai kembali meluap.

“Untuk sementara puluhan warga yang mengungsi. Kami perkirakan jumlahnya akan bertambah karena air sungai masih tinggi,” pungkasnya.