Super Air Jet Buka Penerbangan Batam-Bandung, Direktur BIB: Terbang Setiap Hari

Penerbangan Batam-Bandung
Penerbangan perdana Super Air Jet tiba di Bandara Hang Nadim Batam dari Bandung, Jawa Barat. (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Bandara Internasional Batam (BIB) Hang Nadim resmi membuka penerbangan rute Kota Batam, Kepulauan Riau, menuju Kota Bandung, Jawa Barat dengan maskapai Super Air Jet.

“Penerbangan Batam-Bandung resmi kita buka untuk mempermudah masyarakat Batam ke Bandung. Begitu juga sebaliknya,” kata Direktur BIB, Pikri Ilham Kurniansyah, Sabtu (18/03).

Ia menjelaskan penerbangan itu dijadwalkan setiap hari dengan sekali penerbangan. Menurut Pikri, penambahan rute itu merupakan bentuk komitmen PT BIB untuk mengembangkan penerbangan di Kota Batam.

Dengan adanya penambahan rute itu, masyarakat Kota Batam tak perlu lagi melakukan transit ke Jakarta seperti sebelumnya.

“Penerbangan Batam-Bandung ini direct atau langsung. jadi tidak perlu transit. Ini juga mempermudah untuk ke Ujung Pandang,” lanjutnya.

Selain itu, PT BIB nantinya juga akan menambah penerbangan ke beberapa rute lainnya seperti Bali, Malaysia, dan Korea Selatan.

“Dalam waktu dekat ini akan kita tambah ke Denpasar, Kuala Lumpur, dan Incheon,” tambah Pikri.

Corporate Communication Super Air Jet, Reza Novryanda mengungkapkan, penerbangan itu telah resmi dibuka sejak Jumat (17/03) dengan menggunakan pesawat Super Air Jet tipe pesawat A320-200. Pihaknya juga memberikan gratis bagasi dua kilogram untuk penumpang yang melakukan check in via aplikasi.

“Harganya kisaran angka Rp1 jutaan. Ada free bagasi 2 kg untuk yang check-in online,” ungkapnya.

Baca juga: PT BIB Resmi Kelola Bandara Internasional Hang Nadim Batam

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin mengapresiasi penambahan rute baru itu. Ia berharap, penambahan rute penerbangan di Bandara Hang Nadim akan berdampak positif terhadap perekonomian di Kota Batam.

“Ini akan berdampak baik terutama untuk geliat ekonomi di Batam sebagai kota industri dan pariwisata. Dulu sudah sempat ada. Ini harus ada sosialisasi yang masif agar seluruh masyarakat tahu,” tuturnya. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News