Survei Pilkada 2024 Batam Liberte Institute, Paslon ASLI 73,5 Persen, NADI 20,3 Persen

Pilkada Batam
Pasangan Nuryanto-Hardi (NADI) dan Amsakar-Li Claudia (ASLI) menunjukkan nomor urut pada rapat pleno terbuka pengundian dan penerapan nomor urut paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam. (Foto: Irvan Fanani/Ulasan.co)

BATAM – Lembaga survei politik, Liberte Institute merilis hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 27 November 2024 mendatang.

Direktur Eksekutif Liberte Institute, Indrayadi mengatakan, berdasarkan hasil survei dilakukan terhadap 1.202 responden di Batam pada tanggal 17-23 Oktober 2024.

Indrayadi merincikan, paslon nomor urut 2 yakni Amsakar Achmad- Li Claudia Chandra (ASLI) mengungguli paslon nomor urut 1, Nuryanto-Hardi S Hood (NADI).

“Paslon ASLI meraih elektabilitas cukup tinggi, dengan persentase sebesar 73,5 persen. Kemudian, paslon NADI sebesar 20,3 persen. Sementara 5,9 persen responden tidak menjawab, atau belum menentukan pilihannya,” ujar Indrayadi, Sabtu 26 Oktober 2024.

Dia menjelaskan, teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung terhadap responden. Wawancara tersebut juga dikontrol secara sistematis oleh tim Liberte Institute, dengan melakukan cek ulang dilapangan sekitar 30 persen dari total responden yang masuk.

Baca juga: Butuh 200 Orang, KPU Batam Akan Rekrut Petugas Sortir dan Lipat Surat Suara Pilkada 2024

“Metode survei yang kami gunakan yakni multistage random sampling dengan dengan margin of error ± 2,9 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen,” terang dia.

Indrayadi menambahkan, tingginya elektabilitas pasangan ASLI tersebut dikarenakan Amsakar Achamd merupakan Wakil Wali Kota Batam yang sudah menjabat selama dua periode.

“Selama dua periode memerintah, Amsakar sudah dikenal dan sangat dekat dengan masyarakat, itu yang membuat posisinya kuat dengan elektabilitas sebesar 73,4 persen. Begitu juga pasangannya, yakni Li Claudia Chandra sebesar 57,8 persen,” sambungnya.

“Sementara itu, elektabilitas Nuryanto yakni sebesar 20,2 persen dan Hardi S Hood sebesar 22,7 persen,” sebut Indrayadi.

Indrayadi mengatakan, tingginya elektabilitas ASLI dibandingkan NADI juga bisa dilihat saat paslon tersebut menghadiri kegiatam kampanye maupun kegiatan kemasyarakatan.

“Hal ini juga bisa kita ukur dari berapa banyak kegiatan yang dihadiri oleh kedua paslon per hari dan berapa banyak jumlah massa yang hadir dalam kegiatan tersebut,” uungkapnya.