Tahun Ini Pemerintah Masih Menyubsidi BBM, Listrik dan Gas Elpiji

Warga Tanjungbalai Karimun, Kepri saat antre membeli gas elpiji 3 kilogram. (Foto:Elhadif Putra/Ulasan.co)

JAKARTA – Pemerintah tahun ini masih melanjutkan kebijakan untuk memberi subsidi sektor energi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), listrik serta gas elpiji.

Hal ini dilakukan di tengah krisis energi global, demi menjaga daya beli masyarakat dan daya saing industri dalam upaya pemulihan ekonomi.

Pemerintah telah menetapkan target subsidi energi sebesar Rp209,9 triliun, dengan rincian Rp139,4 triliun untuk bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji (LPG), serta Rp70,5 triliun untuk subsidi listrik.

“Di tahun 2023 kita memperkirakan kemungkinan jumlah alokasi subsidi cukup besar. Kita tahu masih ada konflik yang belum habis, dan ini tentu saja menyebabkan penurunan suplai, karena terhambatnya salah satu supplier besar yaitu Rusia,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (31/1).

Selain itu, Tasrif juga mengungkapkan peningkatan permintaan China terhadap batu bara turut mendorong penetapan subsidi energi dalam negeri.

Saat ini, China sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan aturan larangan impornya. “Peningkatan kebutuhan di China dan juga beberapa negara lainnya disebabkan kebijakan barunya sudah mulai membuka meningkatkan demand (batu bara),” ungkap Tasrif.

Sebelumnya Tasrif mengungkapkan, pada 2022 realisasi subsidi energi capai Rp157,6 triliun. Angka itu lebih rendah dari target yang ditetapkan yakni Rp211,1 triliun.

Harga minyak mentah yang mengalami penurunan pada kuartal tiga 2022, turut andil pada penurunan realisasi subsidi BBM dan LPG, yang hanya mencapai Rp97,8 triliun atau lebih rendah dari target sebesar Rp149,4 triliun.

“Tahun 2022, kita lihat realisasi subsidi lebih rendah daripada targetnya. Terutama penurunannya di BBM dan LPG, yang tidak separah, seperti yang kita perkirakan sebelumnya. Karena asumsi crude kita yang targetnya tinggi, ternyata menjelang kuartal tiga (2022) terjadi penurunan harga komoditas migas,” tutup Tasrif dikutip tvonenews.

Di lain sisi, lanjut Arifin, subsidi untuk listrik pada 2022 terealisasi Rp59,8 triliun dari target sebesar Rp61,7 triliun.

Baca juga: Pemerintah Tambah Stok Minyak Goreng 450 Ribu Ton per Bulan