Tak Ada Pembeli, Usai Lebaran Pedagang Tinggalkan Pasar Puan Ramah

Pasar Relokasi Puan Ramah kini tampak sepi karena tidak ada pembeli dan terlihat lapak-lapak kosong ditinggal pedagang yang kini hanya dihuni beberapa pedagang dan bisa dihitung dengan jari. (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co)
Baca juga: Pasar Puan Ramah Kini Makin Sepi, Pedagang Sampai Terbelit Utang

TANJUNGPINANG – Sejumlah pedagang di Pasar Relokasi Puan Ramah, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) akan pindah ke pasar lain yang lebih strategis usai lebaran Idul Fitri 2023 bulan ini.

Hal itu diungkapkan Robi, salah satu pedagang cabai di Pasar Relokasi Puan Ramah yang dijumpai, Rabu (05/04).

Robi menjelaskan, bahwa keadaan di Pasar Puan Ramah yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk berjualan. Sehingga memaksa dirinya dan pedagang lainnya untuk mencari lokasi pasar lain yang strategis.

Ia pun mengaku, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dirinya mengupas bawang, demi mendapat penghasilan.

“Tidak ada yang bisa kami dapat dari jualan di Pasar Puan Ramah. Jadi mau tak mau kami harus pindah dan beres-beres sebelum lebaran,” ungkapnya.

Namun, lanjutnya, para pedagang di Pasar Puan Ramah tersebut masih mencari lokasi yang murah. “Kita sebenernya belum tahu mau kemana, tapi kita masih cari tempat yang murah,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Sarniawati, pedagang rempah disana yang ingin berpindah dari Pasar Puan Ramah usai lebaran Idul Fitri 2023 nanti

“Teman-teman disini pada ngajak juga buat ngosongin tempat ini. Karena kami sudah 7 bulan berjualan, tak dapat apa-apa,” ungkap Sarniawati.

Ia juga menyebutkan, jika dirinya tetap bertahan berjualan disini maka tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari karena tidak ada pembeli.

“Sudah tidak kuat lagi kami di Pasar Puan Rmah. Apalagi sekarang kebutuhan banyak menjelang lebaran,” pungkasnya.

Sebelumnya, efektivitas Pasar Relokasi Puan Ramah Tanjungpinang juga mendapat sorotan. Lantaran pasar itu ditinggal pedagang bahkan pembeli, dan lapak-lapak pedagang terlihat kosong.

Ketua Pedagang Pasar Tanjungpinang, Saroni sebelumnya menyebutkan, sejak dioperasikan September 2022 kini hanya tersisa 30 pedagang dari 400 lapak yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang.

Saroni menjelaskan, berbagai masalah yang dihadapi pedagang mulai dari sepi pengunjung, penurunan omset hingga kerugian. Sehingga sebagian besar pedagang sempat pindah ke pasar relokasi tersebut, dan saat ini kembali lagi ke Kota Lama.

Baca juga: Pasar Puan Ramah Hanya Dihuni 30 Pedagang, Saroni: Pemko Lepas Tangan