BATAM – Pengemudi taksi online dan konvesional kembali terlibat cekcok di kawasan pelabuhan domestik Telaga Punggur, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (9/6).
Kapolsek Nongsa, Kompol Fian Agung mengatakan, masalah titik penjemputan penumpang diduga menjadi pemicu keributan antar keduanya.
“Kejadiannya tadi pagi. Kita dapat info dari masyarakat dan langsung ke lapangan, biar tak memanas. Tak lama anggota datang, mereka membubarkan diri,” ujar Kompol Fian, Jumat (9/6).
Keributan antara taksi online dan konvensional di Pelabuhan Punggur bukan lah kali pertama terjadi. Baru-baru ini mereka juga sempat terlibat keributan, pemicunya tak lain adalah masalah titik jemput.
“Kurang lebih tiga bulan terakhirlah, perselisihan ini sudah berlangsung, dengan pemicu yang sama,” tambah Kompol Fian.
Polsek Nongsa mengingatkan, agar taksi konvensional dan online dapat menahan diri dan tidak berlaku anarkis dan main hakim sendiri.
“Saat ini dari Pemerintah Kota Batam bersama Polresta Barelang sedang mengusahakan, untuk mencari solusi terkait perselisihan antar kedua belah pihak,” ujarnya.
Baca juga: Aksi Pencurian Marak, Warga Bengkong Indah II Batam Resah
Ia mengimbau, jika pun terjadi polemik di lapangan, agar para pengemudi dapat berkoordinasi dengan Polsek Nongsa untuk menjaga situasi kondusif.
Sementara itu, Ketua Pangkalan Taksi Punggur, Abdul Rahman mengatakan, terkait polemik ini sebenarnya sudah ada perjanjian antara taksi online dan konvensional mengenai titik jemput.
Namun, sayangnya, para pengemudi taksi online sering tidak mengindahkan perjanjian tersebut.
“Tahun 2019, kita buat perjanjiannya. Tapi kejadian biasanya bukan dengan kita (taksi pangkalan Punggur), melainkan dengan warga di atas yang juga cari penumpang,” kata Abdul Rahman.
Ia berharap, polemik antara kedua taksi ini bisa segera mendapat solusi yang jelas. Agar Batam kondusif. Apalagi ia menilai, saat ini Batam dapat banyak kunjungan wisatawan.
“Kalau ribut-ribut teruskan malu kita. Semoga segera ada solusi terbaik. Kemarin kita juga sempat dipertemukan sama taksi online di Polres untuk mencari solusi, tapi belum dapat titik temu saja,” tutup dia.
Baca juga: Wanita di Karimun Jadi Korban Hipnotis Rp55 Juta, Polisi Langsung Usut Pelakunya