Taliban Tangkap Komandan Milisi Veteran Mohammad Ismail Khan

Foto : Antara

Kabul – Kelompok Taliban menangkap komandan milisi veteran Mohammad Ismail Khan pada Jumat setelah menguasai kota barat Herat, demikian menurut anggota dewan setempat.

Khan, yang menjadi pentolan para petempur dalam melawan Taliban dalam beberapa pekan belakangan, bersama dengan gubernur provinsi dan pejabat keamanan diserahkan kepada Taliban melalui sebuah pakta, kata anggota dewan daerah Ghulam Habib Hashimi kepada Reuters.

“Taliban sepakat bahwa mereka tidak akan mengancam atau membahayakan pejabat pemerintah yang menyerah,” kata Hashimi.

Khan merupakan salah satu panglima perang paling terkenal di Afghanistan. Dikenal sebagai Singa dari Herat, ia memerangi perang melawan penjajah Soviet pada 1980-an sekaligus anggota inti Aliansi Utara yang pasukannya didukung AS.

Pasukan berhasil menggulingkan Taliban pada 2001. Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengiyakan bahwa Khan ditahan.

Sementara itu, pada Jumat (13/8), Taliban dilaporkan berhasil merebut Kandahar usai terlibat pertempuran dengan pasukan pemerintah Afghanistan pada Jumat (13/8). Kelompok itu pun kian dekat ke Ibu Kota Afghanistan, Kabul.

“Menyusul bentrokan hebat tadi malam, Taliban menguasai Kota Kandahar,” kata seorang pejabat pemerintah Afghanistan kepada Reuters.

Kandahar adalah kota terbesar kedua di Afghanistan yang telah lama menjadi jantung Taliban. Sejumlah pihak khawatir kejatuhan Kandahar ke tangan Taliban membuat kelompok tersebut semakin dekat dengan Ibu Kota Kabul.

Akibat saluran telepon yang terputus di sebagian besar wilayah Afghanistan, Reuters tidak dapat segera menghubungi pejabat berwenang untuk memastikan daerah mana saja yang masih dikuasai pemerintahan Presiden Ashraf Ghani.

Namun, pasukan pemerintah dilaporkan masih menguasai bandara Kandahar, yang merupakan pangkalan militer terbesar kedua Amerika Serikat selama 20 tahun menginvasi Afghanistan.

Sementara itu, Taliban juga mengklaim telah merebut Herat, kota terbesar di barat Afghanistan, Laskhar Gah di selatan, dan Qala-e-Naw di barat laut negara tersebut.

Juru bicara Taliban menuturkan bahwa kejatuhan kota-kota besar itu adalah tanda bahwa Afghanistan menyambut kelompoknya.

Sejak pasukan AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menarik pasukan dari Afghanistan per Mei lalu, Taliban kembali menggempur pasukan pemerintah negara itu untuk kembali berkuasa.

Sejauh ini, sebagaimana dilansir CNN, Taliban berhasil menduduki 12 ibu kota provinsi dan dua kota lainnya di Afghanistan.

Sementara itu, pemerintah Afghanistan masih mengendalikan kota-kota utama seperti Ibu Kota Kabul, Mazar-i-Sharif, dan Jalalabad dekat perbatasan Pakistan.

Intelijen AS khawatir Taliban dapat mengepung Ibu Kota Kabul dalam 30 hari ke depan dan merebutnya dari pemerintah Afghanistan dalam 90 hari ke depan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan serangan Taliban terhadap Kabul akan memiliki “dampak bencana bagi warga sipil”.

Pewarta : antara.com
Editor : MD Yasir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *